Dark/Light Mode

Awas, PSSI Bungkam Desakan KLB dengan Fulus

Jumat, 18 Januari 2019 21:05 WIB
Presiden Persijap Jepara, Esti Puji Lestari. (Foto: Istimewa)
Presiden Persijap Jepara, Esti Puji Lestari. (Foto: Istimewa)

 Sebelumnya 
Desakan agar PSSI menggelar KLB untuk mengganti Edy Rahmayadi sebelumnya disuarakan Manager Persib Bandung Umuh Muchtar. Sejauh ini Satgas Antimafia Bola telah menetapkan 9 tersangka suap match fixing, diantaranya Ketua Asprov PSSI Jawa Tengah yang juga anggota Komite Eksekutif PSSI, Johar Lin Eng, mantan anggota Komite Wasit Priyanto, dan anaknya, Yuni Artika Sari alias Anik, anggota Komisi Dispilin PSSI Dwi Irianto alias Mbah Putih, wasit Nurul Safarid, Vigit Waluyo, dan Mansyur Lestaluhu.

Satgas Anti Mafia Bola juga sudah memerika Sekretaris Jenderal PSSI, Ratu Tisha dan akan memeriksa Wakil Ketua Umum PSSI, Joko Driyono yang sudah dipanggil beberapa kali tapi belum datang-datang juga.

Baca juga : Manager Persib Bandung Usulkan Kongres Luar Biasa

Kepala Staf Ketua Umum PSSI sekaligus CEO Arema FC, Iwan Budianto, juga diduga terlibat suap match fixing, bahkan kasusnya sudah dinaikkan ke tahap penyidikan bersama Manajer Madura United Haruna Soemitro.

Satgas Anti Mafia Bola menemukan aliran dana ke Iwan dan jajarannya ketika masih menjabat Ketua Badan Liga Amatir Indonesia (BLAI) tahun 2009. Kasus ini bermula dari laporan Manager Perseba Bangkalan, Imron Abdul Fattah, pada 8 besar Piala Soeratin 2009.

Baca juga : PSSI Berantas Kasus Pengaturan Skor

Saat itu Imron mengucurkan dana Rp 140 juta sebagai setoran untuk menjadi tuan rumah fase 8 besar. Polisi menegaskan Iwan Budianto bisa menjadi tersangka dalam kasus itu.

Namun, polisi masih melakukan proses pemeriksaan lebih lanjut. Selain Iwan, kasus ini juga menyeret Manajer Madura United Haruna Soemitro, yang saat itu menjabat Ketua Pengda PSSI Jawa Timur. Setoran uang dari Imron prosesnya melewati Haruna. [WUR]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.