BREAKING NEWS
 

Industri Telko Pede Kinerja Tahun Depan Makin Kinclong

Reporter & Editor :
ADITYA NUGROHO
Kamis, 2 Desember 2021 16:19 WIB
Jaringan telekomunikasi. (Foto: ist)

 Sebelumnya 
Senada dengan dua koleganya, Direktur Inter Carrier & Government Relations Tri Indonesia, Chandra H. Aden, meyakini 2022 akan menjadi titik awal Indonesia menjadi negara yang memiliki pertumbuhan ekonomi tertinggi di kawasan Asia Tenggara berkat digitalisasi. Ekonomi Indonesia yang stagnan membutuhkan transformasi digital sehingga bisa tumbuh, karena semuanya sudah bergeser dari offline menjadi online.

“Oleh karena itu Pemerintah sangat mendukung operator melakukan investasi jaringan untuk meningkatkan kapasitas. Terlebih tahun depan, pemerintah mencanangkan seluruh desa di Indonesia bisa ter-cover layanan 4G,” kata Chandra.

Dengan seluruh wilayah di Indonesia sudah mendapatkan akses internet yang memadai, ia meyakini ada banyak perubahan yang terjadi.

Baca juga : Ini 6 Pemain Persib Yang Belum Pernah Turun Sepanjang Liga 1

Pertama adalah kebiasaan pelanggan, baik untuk melakukan pembayaran transaksi maupun melakukan pertemuan-pertemuan menjadi lumrah. 

Adsense

Kedua meningkatnya kebutuhan perlindungan data baik data pribadi maupun korporasi. Kemudian dengan berkembangnya semua device dan teknologinya, OTT semakin berkembang. 

“OTT ini harapannya terjadi simbiosis mutualisme dengan operator karena saling membutuhkan antar keduanya. Kemudian konektivitas tanpa batas, pengembangan AI dan IOT menjadi AIOT sehingga keduanya bisa melengkapi dan diterima masyarakat,” ujarnya.

Baca juga : Ini Pemenang Kompetisi JDC dan Desain Maskot JAGA KPK

Terkait akses internet yang belum merata, Director & Chief Strategy and Innovation Officer Indosat Ooredoo, Arief Musta’in menjelaskan hal tersebut bisa diatasi apabila para pelaku industri telekomunikasi bisa melakukan orkestrasi dalam mendigitalkan ekonomi Indonesia.

“Tantangan utamanya adalah distribusi internet user belum merata, masih terkonsentrasi di Jawa kemudian pulau-pulau besar di Indonesia. Kita perlu memperhatikan ini agar seluruh masyarakat bisa merasakan akses internet dengan menyediakan infrastruktur. Ini tantangan tahun depan,”papar Arief.

Apabila akses internet sudah merata, Arief menyebut tantangan berikutnya yang perlu dihadapi oleh operator telekomunikasi adalah tantangan keamanan cyber, persaingan, ketersediaan SDM, dan juga tantangan regulasi. Size digital ekonomi Indonesia sangat besar. University Technology Sydney menyebutkan size Rp 630 triliun, bahkan dalam 8 tahun ke depan bisa menjadi empat kali lipat menjadi Rp 4.500 triliun. 

Baca juga : Pornpawee Sukses Tahan Laju Gregor

“Ini harus jadi semangat kita semua dalam menjawab tantangan yang dihadapi mulai tahun mendatang,” tegas Arief.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tags :

Berita Lainnya
 

TERPOPULER

Adsense