BREAKING NEWS
 

Airlangga: Gelora Sektor Riil Pulihkan Ekonomi Kita

Peluang Resesi Kecil

Reporter : NOVALLIANDY
Editor : FAZRY
Rabu, 3 Agustus 2022 06:20 WIB
Menko Airlangga Hartarto dalam Webinar Bisnis Indonesia Mid-Year Economic Outlook 2022 bertema Prospek Pemulihan Ekonomi Indonesia di Tengah Perubahan Geopolitik Global Pasca Pandemi, di Jakarta, Selasa (2/08). (ekon.go.id).

RM.id  Rakyat Merdeka - Ekonomi Indonesia diramal masih menguat, dan peluang resesi Indonesia sangat kecil dibandingkan negara lain. Hal ini didasarkan pada berbagai indikator ekonomi yang terus memperlihatkan peningkatan.

Menteri Koordinator Bi­dang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, kenaikan harga komoditas yang tinggi te­lah memicu Bank Sentral di ber­bagai negara mempercepat laju kenaikan tingkat suku bunga.

Kondisi ini mendorong stagfla­si, yaitu inflasi tinggi dan ekonomi melambat. Serta meningkatkan peluang resesi ekonomi.

Namun, dibandingkan kondisi negara lain, prospek ekonomi Indonesia ke depan diperkirakan masih menguat atau ekspansi. Per Juni 2022, leading indica­tor yang memberikan sinyal awal titik balik siklus ekonomi masih berada di atas tren jangka panjang (>100).

Baca juga : Erick: Jangan Sampai, Kita Tertinggal Dan Menyesal

“Beberapa negara masih ekspansi, termasuk Indonesia. Dari probabilitas resesi, Indonesia dan India persentasenya termasuk paling rendah,” kata Airlangga dalam sambutannya di acara Mid Year 2022 Economic Outlook secara daring, kemarin.

Pada kuartal II-2022, Airlang­ga memproyeksikan ekonomi akan tumbuh di atas 5 persen secara year on year (yoy). Sebelumnya, di kuartal I-2022, ekonomi Indonesia juga tumbuh positif 5,01 persen.

“Pertumbuhan ekonomi secara kuartal masih di atas 5 persen. Di kuartal IIjuga diperkirakan sedikit lebih dari 5 persen. Kalau itu bisa kita jaga, angka 5 persen sampai 5,2 persen di akhir tahun bisa kita capai,” kata dia.

Tren Pemulihan

Baca juga : Pemulihan Perekonomian Tetap Terjaga

Airlangga juga mengatakan, aktivitas ekonomi domestik ter­us menunjukkan tren pemulihan yang terakselerasi. Kondisi ini tercermin dari aktivitas sektor riil yang semakin meningkat, terlihat dari angka Purchasing Managers’ Index (PMI) Manu­faktur Indonesia pada Juli 2022, yang kembali berada di level ekspansif di posisi 51,3.

Catatan posisi PMI Juli 2022 juga lebih tinggi jika dibanding­kan bulan sebelumnya (Juni 2022) sebesar 50,2. Level ekspansif PMI Indonesia ini juga telah tercatat se­jak September 2021, atau selama sebelas bulan beruntun.

Bahkan, level ekspansi In­donesia masih di atas beberapa negara ASEAN lain. Yaitu Viet­nam (51,2), Filipina (50,8), Malaysia (50,6) dan Myanmar, yang masih mengalami kon­traksi sebesar 46,5.

Menurut Ketua Umum Partai Golkar ini, pencapaian itu tidak terlepas dari peran berbagai pihak dalam proses percepatan pemu­lihan aktivitas ekonomi pasca-pandemi Covid-19. Khususnya dalam mendorong peningkatan permintaan domestik dan mendu­kung kegiatan dunia usaha.

Baca juga : Bertemu METI, Airlangga Perkuat Kerja Sama Ekonomi RI-Jepang

Eks anggota DPR ini menerang­kan, kinerja impresif pada aktivitas sektor riil tersebut menjadi bukti ketahanan ekonomi domestik, di tengah berbagai tantangan global yang terus berlangsung.

Adsense

Bahkan, kinerja ini berhasil dicapai di tengah potensi per­lambatan pemulihan global.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tags :

Berita Lainnya
 

TERPOPULER

Adsense