BREAKING NEWS
 

Mendag Soal Kebijakan Impor Gula Kristal Mentah

“Ini Kami Lakukan Agar Industri Kita Bisa Tetap Hidup”

Reporter : KINTAN PANDU JATI
Editor : KRISTANTO
Selasa, 16 Juni 2020 22:10 WIB
Menteri Perdagangan Agus Suparmanto. Foto: Humas Kemendag

RM.id  Rakyat Merdeka - Menteri Perdagangan (Mendag) Agus Suparmanto menjelaskan, kebiasaan pemerintah yang doyan mendatangkan impor gula kristal mentah (raw sugar) daripada gula konsumsi atau gula kristal putih. Agus menilai, impor raw sugar dilakukan agar penjualan produk gula mempunyai nilai tambah.

"Raw sugar ini ada nilai tambahnya. Jadi, pemerintah tidak akan mendatangkan impor gula konsumsi," ujarnya dalam acara Zoom Live Facebook yang digelar Rakyat Merdeka, Selasa (16/6).

Baca juga : Menteri KKP Usulkan Tambahan Anggaran 1 T Di Masa Pandemi

Agus menilai, mendatangkan raw sugar dapat menjaga kelangsungan industri gula dalam negeri di tengah situasi sulit pandemi Covid-19. Karena, raw sugar akan diolah industri gula dalam negeri untuk dijadikan gula kristal putih atau gula siap konsumsi.

Adsense

Agus juga yakin impor raw sugar akan mengembalikan harga jual kembali normal. Sesuai dengan Harga Eceran Tertinggi (HET) Rp 12.500 per kilogram. "Sudah lama gula di pasaran sesuai HET, jadi tidak ada kenaikan," tegasnya.

Baca juga : Luhut: Bukan Tidak Konsisten, Tapi Kita Sesuaikan Dengan Dinamika

Agus meminta agar semua pihak untuk tidak mempermainkan harga gula. Akibatnya, masyarakat dirugikan. Untuk memperkuat hal itu, Agus mengaku menggandeng Satgas Pangan untuk terus memantau harga gula agar sesuai HET.

Selain itu, Agus mengungkapkan, berdasarkan hasil evaluasi, pantauan dan pengawasan di lapangan, harga gula yang tinggi disebabkan oleh beberapa faktor.

Baca juga : Jokowi: Pertumbuhan Ekonomi Akan Turun, Tantangan Ini Harus Kita Hadapi dan Jawab

Pertama, terganggunya supply gula impor karena beberapa negara menetapkan lockdown atau karantina wilayah. Kedua, adanya mata rantai distribusi yang cukup panjang untuk sampai ke tangan konsumen. Ketiga, ada pelaku bisnis gula yang nakal baik produsen, distributor, maupun pedagang di pasar yang menahan gula dan mempermainkan harga.[KPJ]
 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tags :

Berita Lainnya
 

TERPOPULER

Adsense