BREAKING NEWS
 

Founder and Chairman FPCI Dino Patti Djalal

Tanpa Solusi Politik, Adu Jotos Palestina-Israel Nggak Bakalan Kelar

Reporter & Editor :
FIRSTY HESTYARINI
Minggu, 29 Oktober 2023 17:13 WIB
Founder and Chairman FPCI Dino Patti Djalal (Foto: tangkapan layar YouTube)

 Sebelumnya 
Dino yang pernah menjabat Duta Besar RI untuk Amerika Serikat (2010-2013) membeberkan tiga tantangan yang dihadapi solusi Dua Negara.

Pertama, lebih dari 10 tahun terakhir, tidak pernah lagi ada perundingan antara Israel dan Palestina.

Jika tidak ada perundingan, tidak ada solusi, perdamaian kedua di Israel pun tidak tercipta.

Adsense

Kedua, dari pihak Israel, pemerintah koalisi yang dipimpin Perdana Menteri (PM) Benjamin Netanyahu yang didominasi partai sayap kanan penganut garis keras, tidak lagi tertarik pada solusi Dua Negara.

"Perang Israel-Hamas semakin menjadikan prospek solusi dua negara semakin jauh lagi. Semakin memperkeras sikap pemerintah Netanyahu untuk menentang keberadaan suatu negara Palestina yang merdeka," ulas Dino, yang juga putra diplomat ulung sekaligus Ahli Hukum Laut Internasional Hasjim Djalal.

Di kalangan Palestina, lanjutnya, juga timbul kelompok-kelompok yang lebih berniat untuk menghancurkan Israel, ketimbang menerima solusi Dua Negara.

Baca juga : Soal Penyanderaan Pilot Susi Air, Pemerintah Nggak Diam Lho

"Dengan kata lain, hambatan utama untuk mencapai solusi politik Dua Negara adalah situasi politik dalam negeri masing-masing," sebut Dino.

Ketiga, di Palestina, Fattah dan Hamas tidak pernah kompak sejak Pemilu 2006. Sejak itu, mereka bergerak di dunia masing-masing, di wilayah masing-masing. Yang satu di Tepi Barat, yang satunya lagi di Gaza.

Fattah dan Hamas juga menempuh cara yang berbeda. Yang satu moderat, yang satunya lagi keras. Bahkan, antara Fatah dan Hamas sempat terjadi benturan fisik.

Berbagai upaya rekonsiliasi antara mereka diupayakan, tapi selalu kandas. Termasuk, penundaan pemilu yang tadinya dijadwalkan pada tahun 2020.

"Sampai sekarang, perseteruan internal ini tidak pernah diakhiri. Tanpa persatuan dan kerja sama politik antara faksi-faksi di Palestina, mustahil kemerdekaan Palestina bisa tercapai," tutur Dino.

"Ingat, Indonesia hanya bisa mencapai kemerdekaan, ketika seluruh elemen bangsa kita bersatu. Hal ini seharusnya juga menjadi pelajaran bagi perjuangan kemerdekaan bangsa Palestina," imbuhnya.

Baca juga : Soal Kehadiran Israel Di Piala Dunia U20, Cak Nanto Usul Politik LN Jalan Tengah

Dalam pandangan Dino, jumlah negara yang secara retorika mendukung solusi konflik Israel-Palestina memang banyak. Tetapi, hanya sedikit yang aktif mendorong solusi Dua Negara.

Menurutnya, saat ini ada semacam kejenuhan. Sekjen PBB Antonio Gutteres, dinilai tidak memainkan perannya dengan baik.

Sementara Presiden AS, terlihat tidak berminat dan bahkan terkesan kapok untuk memainkan peran sebagai penengah. Uni Eropa juga segendang sepenarian.

Begitu pula sejumlah negara Arab. Belakangan ini, mereka justru menjalin hubungan diplomatik dengan Israel. Sehingga, membuat Palestina merasa gerah.

Dalam sejumlah survei dukungan publik terhadap solusi Dua Negara, baik di Palestina maupun di Israel, semakin menurun.

Sistem politik apartiid yang berlaku sekarang, semakin membuat rakyat Palestina merasa tertindas, menderita, putus asa, frustrasi. Setiap hari, semakin banyak yang jadi korban.

Baca juga : Israel Serius Nggak Ya!

Dino berpendapat, solusi politik Dua Negara hanya bisa tercapai, kalau ada negarawan, statemanship - baik di Israel maupun di Palestina -, yang berani merintis solusi politik yang penuh risiko dan penuh ranjau.

"Pertanyaannya, apakah negarawan ini ada di Israel dan juga di Palestina. Kapan proses ini akan dimulai, dan oleh siapa?Inilah pertanyaan sejarah terbesar, yang sampai sekarang belum terjawab," ucap Dino.

Menurutnya, masalah ini juga menjadi tantangan tersendiri bagi diplomasi Indonesia.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tags :

Berita Lainnya
 

TERPOPULER

Adsense