BREAKING NEWS
 

Tinjauan Haji Dalam Berbagai Dimensi Spiritual (2):

Esensi Haji

Kamis, 7 Juli 2022 06:29 WIB
Nasaruddin Umar
Tausiah Politik

RM.id  Rakyat Merdeka - Haji secara literal berasal dari akar kata haja-hajwan, berarti bermaksud, mengunjungi, menyengaja, mendor­ong, mendiami. Dari akar kata ini, haji dimaknai sebagai kegiatan ibadah dengan cara mengunjungi Baitullah dan tempat-tempat tertentu sebagaimana dituntunkan Rasulullah Saw.

Haji secara populer diartikan sebagai rukun Islam kelima yang wajib dilakukan seorang muslim/muslimah yang memenuhi berbagai syarat sebagaimana ditetapkan oleh Syari’ah. Ibadah haji ialah melakukan ritual di tempat-tempat tertentu, yakni baitullah, tempat sa’yi (mas’a), Muzdalifah, Mina, dan Arafah dalam waktu yang telah ditentukan, yaitu bulan Syawal sampai sepuluh hari per­tama bulan Zulhijah.

Baca juga : Berawal Dari Drama Kosmos

Amal ritual yang dilakukan ialah thawaf mengelilingi ka’bah, melaksanakan Sa’yi, yaitu berjalan bolak-balik antara bukit Shafa dan Marwah, wukuf di ‘Arafah, mabit di Muzdalifah, dan melontar jumrah di Jamarat, dan mabit di Mina. Sedangkan umrah diawali dengan mengambil miqat di daerah yang telah ditentukan, kemudian berturut-turut melakukan thawaf di ka’bah, perjalanan bolak-balik di medan Sa’yi, dan dilakukan sesuai dengan ketentuan sebagaimana ditetapkan di dalam Syari’ah.

Syarat pelaksanaan ibadah haji terdiri atas syarat sah dan syarat wajib haji meliputi: Beragama Islam, Dewasa atau akil-balig, waras (tidak gila), merdeka (bukan budak), dan mampu melaksanakan ibadah haji (istitha’ah). Makna istitha’ah ialah mampu secara jasmani dan rohani, memi­liki kemampuan ekonomi, baik biaya ONH maupun biaya untuk keluarga yang akan ditinggalkan, dan tidak terdapat hal-hal yang bersifat mudharat seperti gangguan keamanan di sepanjang perjalanan.

Adsense

Baca juga : Menyelaraskan Kedudukan Agama Dan Negara

Rukun haji wajib dipenuhi karena kalau tidak, maka gu­gur keabsahan ibadah haji. Seorang calon jamaah haji harus menunaikan semua rukun haji yang teradiri atas ihram, wuquf di ‘Arafah, thawaf di depan ka’bah, melakukan Sa’yi dan tahallul. Selain rukun haji, juga dikenal sejumlah sunnat haji yang melekat pada pelaksanaan ibadah haji. Seorang jama’ah haji harus teliti di dalam melaksanakan pelaksanaan haji ini, jangan sampai ada rukun haji yang ditinggalkan hanya untuk mengejar sesuatu yang sunnat.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tags :

Berita Lainnya
 

TERPOPULER

Adsense