BREAKING NEWS
 

Belajar Dari Pengalaman Suksesi Utsman Bin Affan

Minggu, 27 November 2022 06:14 WIB
Nasaruddin Umar
Tausiah Politik

RM.id  Rakyat Merdeka - Kepergian Umar ibn Khathab tak dapat lagi dielakkan. Luka bekas tusukan yang dideritanya semakin hari semakin parah. Akhirnya ia menghembuskan napas terakhir dengan tenang, meskipun pernah mengeluh karena mengapa harus meninggal di tempat tidur, bukannya di medan perang seperti yang sering diimpikannya. Ia kemudian digantikan oleh sahabat dekatnya Utsman ibn Affan.

Utsman bin Affan (574-656M) pada mulanya lebih menonjol sebagai saudagar professional lalu memeluk agama Islam bersama-sama sahabat senior lainnya. Karena itu ia juga termasuk Al-Sabiqun al-Awwalun.

Baca juga : Belajar Dari Pengalaman Suksesi Abu Bakar

Selain sahabat Nabi, ia juga menantu Nabi karena mengawini dua putri Nabi, yaitu Ruqayyah dan setelah wafat dikawini lagi Ummi Kaltsum. Karena itu Utsman dijuluki juga dengan Dzunnurain yang berarti yang memiliki dua cahaya, yaitu dua putri Nabi. Ia terkenal sebagai supporter ekonomi per­juangan umat bersama segelintir orang pada masanya.

Saat Perang Tabuk, Utsman mendermakan 950 ekor unta dan 70 ekor kuda, ditambah 1000 dirham sumbangan pribadi untuk perang Tabuk. Ia juga membeli mata air (oase) dari seorang lelaki suku Ghifar seharga 35.000 dirham dan diwakafkan untuk kepentingan masyarakat umum.

Baca juga : Menghargai Minoritas Non-Muslim

Ia pernah menyum­bang gandum yang diangkut dengan 1000 unta untuk membantu kaum miskin yang menderita di musim kering. Ia melakukan kodifikasi dan unifikasi mushaf Al-Qur’an yang kemudian namanya diabadikan sebagai mushhaf Utsmani. Ia juga membuat bangunan khusus untuk mahkamah dan mengadili perkara yang sebelumnya dilakukan di masjid; membangun pertanian, menaklukkan Syiria, Afrika Utara, Persia, Khurasan, Palestina, Siprus, Rodhes, dan juga mem­bentuk angkatan laut yang kuat.

Adsense

Utsman bin Affan berkuasa cukup lama, 12 tahun. Enam tahun pertama cukup mengesankan dan banyak prestasi monumental yang dicatat di dalam sejarah.

Baca juga : Mengapresiasi Perbedaan

Namun enam tahun terakhir, seiring dengan usinya makin tua, banyak sekali diintervensi oleh orang-orang dekatnya di dalam men­jalankan roda pemerintahan. Akibatnya muncul gelombang ketidakpuasan di dalam masyarakat, terutama berkaitan dengan pengangkatan anggota keluarganya menjadi guber­nur di sejumlah daerah.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tags :

Berita Lainnya
 

TERPOPULER

Adsense