BREAKING NEWS
 

Menggagas Fikih Siyasah Indonesia (28)

Mewujudkan Ketenangan dan Rasa Aman

Selasa, 20 Juni 2023 06:00 WIB
Nasaruddin Umar
Tausiah Politik

 Sebelumnya 
Dalam satu riwayat jusebutkan Umar ibn Khaththab pernah disalami seorang non-muslim dalam perjalanan di tengah padang pasir. Salam orang itu ialah: Asamu alaikum (kebinasaan atas kalian). Umar menghunus pedangnya dan membunuh orang itu.

Sahabat yang menyertainya kaget dan bertanya, kenapa engkau membunuh orang yang menyalamimu? Umar menjelaskan, apakah kalian tidak perhatikan ucpaannya yang mengatakan: Assamu alaikum?

Baca juga : Mengenal Konsep Imamah

Dari keterangan dalil-dalil di atas dapat disimpulkan bahwa tidak ada masalah memberi salam atau menerima salam kepada atau dari umat non-muslim, jika itu dengan niat yang baik serta sesuai ucapan salam yang lumrah diucapkan, seperti ucapan salam yang bersifat generic, umum, atau salam universal, semisal Selamt Pagi, Selamat Siang, Selamat Malam, dan Salam Sejahtera.

Namun perbedaan pendapat muncul manakala memberi salam dengan menggunakan simbol salam agama masing-masing untuk komunitas lain.

Baca juga : Mengedepankan Dialog Dan Musyawarah

Sebagian ulama berpendapat boleh memberi atau menjawab salam dengan salam standard muslim kepada atau dari umat non-muslim dengan keyakinan makna generic salam itu adalah salam universal. Apalagi lafad: “Assalamu alaikum wa rahmatullah wa barakatuh” yang dianggap sudah menjadi salam nasional untuk bangsa Indonesia.

Sebagian lagi berpendapat tidak boleh karena itu khas untuk umat Islam. Kelompok lain berpendapat boleh jika ada dalam satu pertemuan di dalamnya ada orang Islam.

Baca juga : Adakah Standar Suksesi Politik Dalam Islam?

Perbedaan pendapat muncul apakah umat Islam boleh memulai menyampaikan salam kepada orang-orang non-muslim? Sebagian ulama seperti Ibn Qayyim, Imam Al-Qurtubi, Ibnu Hajar al-‘Asqallani, Imam Al Qaradawi, dan Yusuf Qardhawi membolehkan umat Islam mendahului memberi salam kepada orang-orang non-muslim.

Alasannya antara lain ayat dalam al-Qur’an: “Allah tidak melarang kamu kalian berbakti kepada mereka yang tidak memerangi dan tidak mengeluarkan kamu kalian daripada rumah-rumah kamu”. (Q.S. al- Mumtahanah/60:8) dan “Di antara melakukan kebaikan adalah memberi salam kepada mereka”. (Q.S. Maryam/19:47), yakni Nabi Ibrahim memberi salam kepada ayahnya yang non-muslim. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tags :

Berita Lainnya
 

TERPOPULER

Adsense