BREAKING NEWS
 

Pengamat Sarankan BNPT Dialog Dengan Pesantren Terafiliasi Terorisme

Reporter : AHMAD LATHIF ROSYIDI
Editor : FAQIH MUBAROK
Rabu, 2 Februari 2022 07:08 WIB
Direktur The Community of Ideological Islamic Analyst (CIIA) Harits Abu Ulya. (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Direktur The Community of Ideological Islamic Analyst (CIIA) Harits Abu Ulya menilai, pengeksposan data 198 pesantren terafiliasi jaringan terorisme oleh BNPT merupakan bagian dari early warning bagi publik. Kendati demikian, ekspos data tersebut dapat menimbulkan resistensi masyarakat terhadap pesantren.

"Sadar atau tidak, ekspos data soal pesantren bisa membuat resistensi masyarakat terhadap pesantren. Sekalipun di sisi lain itu sebagai early warning bagi publik juga," kata dalam keterangan persnya, Rabu (2/2).

Oleh karena itu, pengamat terorisme ini menyarankan, BNPT bertemu sekaligus berdialog atau tabayyun dengan para pimpinan 198 pesantren tersebut. Hal ini perlu dilakukan agar ada komunikasi dialogis dan mencegah timbulnya polemik berkepanjangan.

Baca juga : Pengamat Sebut PKS Mampu Jaga Tren Elektabilitas Sebagai Oposisi

"BNPT perlu undang pimpinan 198 pesantren, biar bisa dialog terbuka bahkan menjadi forum tabayyun," jelasnya.

Dalam dialog tersebut, BNPT diharapakan dapat transparan mengenai berbagai hal mendasar terkait metodologi pemetaan pesantren terafiliasi jaringan teroris. "Hemat saya biar tidak jadi polemik berkepanjangan, kiranya BNPT sudi untuk transparan soal mendasar yaitu metodologi pemetaan 198 pesantren tersebut," katanya.

Lebih lanjut, Harits menilai BNPT tidak perlu alergi atau bahkan takut dengan dialog dua arah dengan Pimpinan 198 pesantren. Hal ini agar segala sesuatunya, dan BNPT sebagai lembaga negara harus tampil dan bersikap layaknya fungsi negara terhadap rakyatnya.

Baca juga : BNPT: Pesantren Terafiliasi Jaringan Teror Hanya 0,007 Persen

"Agar upaya-upaya kontra terorisme tidak kontraproduktif dan blunder," tandasnya.

Sebelumnya, Kepala BNPT Komjen Boy Rafli Amar mengungkap ada sejumlah pondok pesantren yang terafiliasi dengan kelompok terorisme. Hal itu disampaikan pada rapat kerja dengan Komisi III DPR, Selasa (25/1).

"Kami menghimpun beberapa pondok pesantren yang kami duga terafiliasi dan tentunya ini merupakan bagian upaya-upaya dengan konteks intel pencegahan yang kami laksanakan di lapangan," ujar Boy.

Adsense

Baca juga : Ulama Khawatir Citra Pesantren Jadi Rusak

Sementara itu, BNPT juga sempat menunjukkan data pondok pesantren yang terafiliasi oleh kelompok terorisme. Dalam slide pemaparan BNPT terlihat data 11 pondok pesantren terafiliasi Jamaah Anshorut Khilafah (JAK).

Selain itu, 68 pondok pesantren terafiliasi jaringan kelompok terorisme Jamaah Islamiyah (JI) yang terkait dengan Al-Qaeda. Bahkan sebanyak 119 pondok pesantren juga dilaporkan terafiliasi Jamaah Ansharut Daulah (JAD) atau simpatisan ISIS.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tags :

Berita Lainnya
 

TERPOPULER

Adsense