BREAKING NEWS
 

Pekan Literasi Digital Balikpapan, Ciptakan Ruang Aman, Berbudaya,dan Produktif

Reporter & Editor :
SRI NURGANINGSIH
Sabtu, 25 Maret 2023 22:08 WIB
Pekan Literasi Digital bersama kelompok masyarakat dan komunitas di Kota Balikpapan, Kalimantan Timur. (Foto: Dok. Kemenkominfo)

 Sebelumnya 
“Literasi digital bagi masyarakat adalah hal yang mutlak supaya masyarakat bisa beradaptasi dengan perubahan dan semakin produktif. Masyarakat sebagai user adalah poin terpenting bagi pembangunan kota Balikpapan sebagai smart city,” ujar Sutadi dalam keterangannya, Jumat (24/3).

Pekan Literasi Digital Kota Balikpapan terbagi menjadi tiga sesi, yaitu sesi Obral-obrol Literasi Digital (OOTD), sesi Kelas Cek Fakta, dan Sesi Kelas UMKM.

Adsense

Sesi OOTD diisi oleh Diena Haryana (Dewan Pengarah Siberkreasi dan Founder Yayasan Sejiwa), Sulthan Nur Hidayatullah (Founder Balikpapan Youth Spirit), dan Mr. Gamayel (Stand Up Comedian dan Content Creator). Diena Haryana menyampaikan tentang pentingnya 4 Pilar Literasi Digital di era saat ini.

Baca juga : Literasi Digital Sektor Pendidikan Untuk Dosen, Mahasiswa, dan Tenaga Pendidik di Aceh

Infrastruktur yang hebat, perlu didukung dengan literasi yang hebat. Dengan kondisi digital resilience yang masih rendah, tidak hanya keamanan gadget dan data diri yang harus dilindungi, tapi termasuk juga mengenali berbagai bentuk penipuan digital seperti scam, cybercrime, dan termasuk keamanan digital pada anak.

“Dunia digital adalah dunia kita saat ini. Mari isi dan jadikan ruang digital sebagai ruang yang berbudaya, tempat kita belajar dan berinteraksi,” tegas Diena.

Sulthan Nur Hidayatullah menegaskan bahwa sebagai pemuda di era yang semakin terkoneksi ini, dibutuhkan banyak sekali pengalaman untuk mengembangkan diri. Pertemanan di media sosial contohnya, kita harus bisa mengatur dan memilih koneksi.

Baca juga : Pemerintahan Gelar Literasi Digital Untuk ASN dan SDM di Yogyakarta

Menurutnya,  ada 7 golongan yang kita kategorikan sebagai generasi C (generasi digital): Connecting, Communicating, Computerize, Cashless, Clicking, Content Centric, dan Community Oriented.

"Kita sebagai makhluk sosial generasi C, bukan hanya butuh gadget, tapi juga butuh Koneksi yang saling peduli, beretika, dan cerdas. Jadikan media sosial sebagai sarana yang baik dan bermanfaat untuk mengembangkan diri kita," jelas Sulthan.

Gamayel menambahkan tentang pentingnya konsistensi dalam pembuatan konten. Konten yang konsisten, akan mendukung personal branding dan social branding seseorang.

Baca juga : Serahkan SK Perhutanan Di Balikpapan, Jokowi: Manfaatkan, Jangan Ditelantarkan

Kegiatan dilanjutkan dengan Kelas Konten Kreator yang diisi Edho Zell, Founder Social Bread sekaligus Wakil Ketua Umum Siberkreasi. Pada kelas ini, kreativitas dan kemampuan Peserta dilatih untuk menjadi kreator konten.

Edho menegaskan bahwa konten viral adalah konten yang bisa mempertemukan kita dengan audiens baru, dan bisa menembus lingkaran relasi kita. Jadi bukan yang asal viral, lalu hilang.

“Sebelum membuat konten (viral), kita harus tahu apa yang lagi trending, apa yang lagi dicari oleh target audiens-mu. Risetnya bisa pakai trends.google.com. Setelah itu, kita harus ciptakan uniqueness yang akan jadi point of you. jelas Edho.■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tags :

Berita Lainnya
 

TERPOPULER

Adsense