Sebelumnya
Permintaan serupa juga dilontarkan @Kejaringawi. Dia bilang, masyarakat tidak perlu takut dan ragu lagi untuk disuntik vaksin Sinovac. MUI telah mengeluarkan fatwa halal untuk penggunaan vaksin Sinovac.
“Komisi Fatwa MUI Pusat akhirnya menetapkan vaksin Covid-19 produksi Sinovac halal dan suci lho. Jadi buat kalian yang masih ragu, buang jauh-jauh keraguan akan vaksin itu,” sambung Sasa Esmeralda.
Agus Harimurphy menegaskan, di Indonesia vaksin Sinovac sudah lolos uji ketat dan disetujui berbagai organisasi yang terlibat. Di dunia, vaksin Sinovac sudah digunakan di berbagai negara. “Kenapa harus ragu karena berita yang tidak jelas?” tanya dia.
Baca juga : True Story Di Balik Lokasi Isolasi Mandiri Terkendali
Wanta menyambung. Kata dia, selain Indonesia, tiga negara muslim; Turki, Mesir dan Malaysia juga menggunakan vaksin Sinovac. “Jangan ragu untuk divaksin,” katanya.
Kata Arries, pakar Imunologi dari UGM dr Deshinta Putri Mulya juga meminta masyarakat tidak ragu terhadap keamanan vaksin Sinovac. Dia memastikan keamanan vaksin asal China itu.
Sekjen Sunda Empire mengklaim, sampai program vaksin tahap-1 dilaksanakan, belum ada laporan KIPI berat. Meski dia tidak menampik ada gejala ringan KIPI. “Nggak usah ragu, vaksin aman + halal,” tandasnya.
Baca juga : Limbah Medis Jangan Sampai Bikin Masalah
Dirga Sakti Rambe bilang, seluruh vaksin Covid-19 terbukti 100 persen efektif mencegah kematian. Orang yang sudah divaksinasi masih dapat terinfeksi dan menularkan, tapi tidak sakit berat atau mengalami kematian.
“Vaksin membuat kita kebal dan menyelamatkan nyawa,” kata dia.
Soeryo Adjiewibowo menekankan pentingnya kontrol ketat semua parameter yang dibutuhkan sebelum divaksin. Jangan sampai terjadi human error.
Baca juga : Pasien Covid-19 Perlu Dukungan Keluarga
Fahira Idris mengusulkan Pemerintah melakukan riset untuk mengetahui kenapa masih ada masyarakat yang ragu dan menolak disuntik vaksin Covid.
“Apa mungkin alasannya karena efikasi vaksin Sinovac di Indonesia rendah. Atau karena fase klinis terlalu cepat diproses dan khawatir terhadap efek samping. Atau menolak vaksin karena merasa tidak berisiko tertular atau karena alasan umum,” tanyanya. [TIF]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.