BREAKING NEWS
 

JK Optimis Tak Ada Perang Saudara Di Afghanistan, Kedubes RI Di Kabul Aman

Reporter & Editor :
FIRSTY HESTYARINI
Senin, 16 Agustus 2021 13:35 WIB
Wakil Presiden RI ke-10 dan 12, Jusuf Kalla (JK) saat memenuhi undangan pemerintah Afghanistan untuk mencari jalan keluar, terkait konflik dan kekerasan di negara tersebut, Desember 2020. (Foto: Instagram)

RM.id  Rakyat Merdeka - Wakil Presiden RI ke-10 dan 12, Jusuf Kalla (JK) angkat suara menyikapi situasi terkini di Afghanistan, setelah kelompok Taliban menduduki Kabul.

JK optimis, Afghanistan tak akan jatuh ke dalam pertumpahan darah atau perang saudara.

Keyakinan ini tak lepas dari pengalamannya, dalam beberapa kali pertemuan dengan Presiden Afghanistan dan pemimpin Taliban untuk membahas masalah perdamaian.

"Baik Taliban maupun Pemerintah Afghanistan sama-sama yakin, bahwa mereka bersaudara. Taliban tidak akan memerangi negara yang sudah ditinggalkan oleh tentara Amerika Serikat," kata JK dalam keterangan tertulisnya, Senin (16/8).

Baca juga : Pengungsi Afghanistan Bakal Banjiri Indonesia..

Saat menjabat Wakil Presiden periode 2014-2019, JK pernah mewakili Pemerintah RI, dan beberapa kali terlibat dalam perundingan serta berbicara langsung dengan Presiden Afghanistan Ashraf Ghani, plus para petinggi Taliban.

Bahkan,  perwakilan Pemerintah Afghanistan dan pemimpin politik Taliban, secara bergantian diundang pernah makan di kediaman dinas Wakil Presiden RI, Jalan Diponegoro Menteng, Jakarta Pusat.

"Akhir Desember tahun lalu, saya bertemu Presiden Ghani di Kabul. Lalu, pada Januari 2021, saya bertemu Kepala Kantor Politik Taliban Mullah Abdul Gani Baradar di Doha, Qatar. Mereka akan berupaya menyelesaikan secara damai konflik di Afghanistan, yang sudah berjalan hampir 30 tahun," ungkap JK. 

Adsense

Dalam pertemuan dengan JK, Ghani didampingi oleh Menteri Agama dan Haji, Menteri Perindustrian dan Perdagangan, serta Menteri Urusan Wanita.

Baca juga : Olimpiade 2020, Perenang Fadlan dan Azzahra Ditargetkan Cetak Rekor Nasional

Topik yang dibahas antara lain soal proses perdamaian di Aceh.

JK menegaskan, Indonesia memiliki pengalaman dalam masalah perdamaian sebagai negara dengan praktik Islam moderat. Dia menyebut,  Indonesia siap berbagi pengalaman dengan pemerintah Afghanistan.

Di mata Ghani, Indonesia adalah negara berpenduduk muslim terbesar di dunia, yang bisa menjadi contoh Islam moderat (wasathiyah).

Menurutnya, pengalaman Indonesia dalam perdamaian di Aceh, tidak hanya penting bagi Republik Islam Afghanistan. Tetapi juga bagi Taliban dan kelompok lainnya, agar dapat memilih cara moderat dan menghentikan kekerasan.

Baca juga : Taliban Duduki Markas Polisi Di Perbatasan

Dari serangakaian pertemuan itu, JK yakin,  Taliban tidak akan mengusik kantor-kantor kedutaan negara asing. Terutama, Kedutaan Besar (Kedubes) RI di Kabul.

"Mereka (pihak Taliban) juga sudah menyampaikan, tidak akan mengusik kantor-kantor kedutaan besar negara asing di Afghanistan. Apalagi, Kedubes RI," papar JK.

Dunia kini menantikan masa depan Afghanistan, setelah Taliban berkuasa. Dia berharap, Afghanistan bisa menjadi negara yang terbuka dengan kerjasama.

"Saya harap, Afghanistan bisa bersikap terbuka dengan menjalin kerja sama dengan negara-negara lain, yang tidak punya kepentingan politik. Tetapi juga kerja sama perekonomian," tandas JK. [UMM]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tags :

Berita Lainnya
 

TERPOPULER

Adsense