BREAKING NEWS
 

Kemenkes Percaya Gelombang Ketiga Covid-19

Sebaiknya Kita Waspada...

Reporter : ALFIAN SIDIK
Editor : ABDUL SHOMAD
Senin, 25 Oktober 2021 06:20 WIB
Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan (Kemenkes), dr Siti Nadia Tarmizi. (Foto: Tangkapan layar youtube FMB9ID_IKP).

 Sebelumnya 
Akun @P3rsada27 mengatakan, kewaspadaan dengan tetap menerapkan prokes adalah kunci utama untuk menghadapi gelombang ketiga Covid-19. Dia mengingatkan, pandemi belum berakhir.

“Lakukan vaksinasi dan tetap menerapkan prokes agar lonjakan kasus Covid-19 gelombang ketiga tidak terjadi,” ujarnya.

“Bukan nakut-nakutin, sekarang dunia sedang diincar oleh serangan virus Corona gelombang ketiga. Waspada menular ke negara kita. Segera vaksin dan tetap patuhi prokes,” kata @ramayanti81.

Akun @vioninot yakin kasus Covid-19 di gelombang ketiga bisa diminimalisir dengan disiplin prokes dan tetap di rumah. Dia mengingatkan masyarakat akan kengerian gelombang kedua.

Baca juga : Kita Akan Hidup Bersama Covid-19

“Masa mau mengulang sih,” kata @vioninot.

Akun @Devfanny mengaku hanya bisa berdoa gelombang ketiga tidak menyerang keluarga dan kerabat. Dia sangat khawatir gelombang ketiga menghantam Indonesia.

“Orang-orang pada nggak karuan, kemana-mana buka masker, ya Allah,” ujarnya.

Akun @ibukdindas berharap gelombang ketiga tidak benar-benar terjadi. Dia memikirkan kebahagian anak-anak untuk bisa menikmati masa kecilnya dengan bermain dan fokus belajar.

Baca juga : Netizen Pro-Kontra Integrasi PeduliLindungi Ke Aplikasi Lain

“Supaya anak-anak tetap bisa dapat kasih sayang ayah ibunya,” katanya.

Akun @herdjanadi optimistis gelombang ketiga tidak akan mempir di Tanah Air. Soalnya, kata dia, maayarakat sudah banyak yang belajar mengatasi paparan dan infeksi virus Corona.

“Semoga gelombang ketiga dapat kita hindari dengan mengurangi libur acara tahun baru jadi cukup di rumah saja,” sambung @budayamaju228.

Sementara, @drpriono1 mengatakan, kemungkinan adanya gelombang ketiga tidak boleh dipakai untuk menakut-nakuti masyarakat. Apalagi digunakan sebagai argumentasi untuk mewajibkan tes dengan PCR bagi pengguna transportasi udara.

Baca juga : Tangkap! Giring Ke Ruang Isolasi

“Kementerian Kesehatan tidak pernah merekomendasikan kebijakan tersebut. Perlu tes tetapi bisa dengan tes Antigen dengan Reagen Antigen yang standar. Perlu dikoreksi,” ujar @drpriono1. [ASI]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tags :

Berita Lainnya
 

TERPOPULER

Adsense