BREAKING NEWS
 

Takut Banana Politics

Reporter & Editor :
ERWIN TAMSAL
Selasa, 12 Februari 2019 06:12 WIB
Catatan :
ERWIN TAMSAL

 Sebelumnya 
Entah benar atau tidak cerita ini. Yang pasti, saya dan semua yang ada di markas serius denger cerita ini. Enjang mengisahkan, pedang pisang jadi orang sukses. Jadi pengusaha pisang. Dia sekarang punya kebun pisang berhektar. Dia baik hati. Dermawan. Dan tidak sombong pula.

Saat panen, hasil pisang dijual ke kota. Tak lupa dia membagi hasil pisang ke tetangga, warga sekitar. Jika ada tetangga hajatan, sunatan, dia pun selalu bawa pisang. Plus amplop.

Baca juga : Kinerja Basarnas Jangan Terganggu Situasi Politik

Tapi, anehnya, sifat dermawan itu berubah ketika dia resmi jadi caleg. Justru, si caleg pengusaha pisang jadi pelit. Medit, bahasa betawinya.

Ini berbeda dengan caleg lain. Yang ‘mendadak’ jadi dermawan. “Kok bisa?” tanya saya. Ya, caleg ini jiper. Takut kena semprit pengawas pemilu. Caleg bagi sembako. Minyak goreng. Kupon kena semprit.

Baca juga : Politisi Demokrat Ingatkan Bahaya Money Politics

Apalagi celeg nyebar duit alias money politics. Bisa dipidana. Didiskualifikasi. Begitu bunyi aturannya. “Dia takut bagi pisang dibilang banana politics,” seloroh Kodir. Disambut tawa cikikikan dari seluruh isi ruangan.

Cerita ini sebenarnya pernah jadi obrolan di pos ronda, perumahan Catalina. Tempat tinggal saya. Tapi, ceritanya masih samar. Yang jelas, dari cerita ini, bisa dipetik sebuah pelajaran. Bisa memberi inspirasi bagi caleg supaya fair untuk meraih kursi. Tidak main duit. Taat aturan. Tak sikut-sikutan. Kampanye damai.

Baca juga : Broner Jadi Buronan Polisi AS

Cari dana kampanye kudu halal. Misalnya, tak jual narkoba. Ngedarin uang palsu (upal). Kursi dewan harus diraih dengan elegan. Bersih. Kerja keras. Tak rugikan orang lain. Perjuangkan aspirasi rakyat jika duduk di parlemen. Janji harus dibayar. Selamat berjuang para calon wakil rakyat.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tags :

Berita Lainnya
 

TERPOPULER

Adsense