BREAKING NEWS
 

Merah Putih Keok Di Denmark Open, PBSI Bilang Pemain Sudah Kehabisan Energi

Reporter & Editor :
FIRSTY HESTYARINI
Minggu, 24 Oktober 2021 15:26 WIB
Praveen Jordan dan Melati Daeva Oktavianti saat tampil di semifinal Denmark Open 2021, Sabtu (23/10). (Foto: Twitter PBSI)

RM.id  Rakyat Merdeka - Pengurus Pusat Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PP PBSI) angkat bicara soal keoknya tim Merah Putih di ajang Denmark Open 2021.

Kelelahan setelah berlaga di 3 turnamen Eropa, disebut sebagai faktor utama kekalahan seluruh atlet Pelatnas Cipayung di ajang Denmark Open 2021

"Banyak pemain yang sudah kehabisan energi, sehingga tak bisa tampil maksimal dan tersingkir dari seluruh nomor turnamen BWF Super 1000 ini," kata Manajer Tim Denmark Open Aryono Miranat dalam keterangan resmi PBSI, Minggu (24/10).

Baca juga : Main Sabar, Kunci Fajar/Rian Tembus Perempat Final

"Sebelumnya pemain sudah tampil di ajang Piala Sudirman di Finlandia dan Piala Thomas-Uber di Denmark. Tenaga dan stamina tidak cukup untuk kembali tampil maksimal di Denmark Open yang juga melibatkan pemain top dunia," imbuhnya.

Selain faktor kelelahan, PBSI juga mendapati dua pemain terbaik tunggal putra mengalami cedera pinggang. Yaitu Anthony Sinisuka Ginting dan Jonatan Christie.

Adsense

Akibatnya, Ginting langsung mundur di babak pertama. Sedangkan Jonatan, mengundurkan diri di perempat final.

Baca juga : Siap Hadapi Gugatan, PSI: Viani Permalukan Dirinya Sendiri

"Ginting dan Jonatan sudah mengalami cedera, sejak tampil di Piala Thomas. Mereka ngotot dan tampil habis-habisan di Piala Thomas karena sangat termotivasi menjadi juara. Semangat itu mampu mengalahkan rasa sakitnya," beber Aryo.

Ia juga menyoroti susunan pemain pelapis, yang dinilainya sudah tampil baik. Namun, masih kurang pengalaman untuk berlaga di turnamen tingkat atas.

"Pemain pelapis yang baru main di level Super 1000, ada yang sudah bagus. Tapi, masih kurang pengalaman bertanding. Sehingga, pada poin-poin akhir, mereka sering terburu-buru dan banyak melakukan kesalahan," papar Aryo.

Baca juga : BUMDes Salah Satu Kunci Penanggulangan Kemiskinan Ekstrem

Meski begitu, Aryo mengatakan, para pemain pelapis berhasil menambah jam terbang dan pengalaman. Karena kalah di tangan pemain top level dunia.

"Evaluasi selanjutnya diserahkan kepada pelatih masing-masing. Supaya bisa menemukan celah perbaikan, sehingga kelak bisa bermain lebih optimal," pungkasnya. [WUR]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tags :

Berita Lainnya
 

TERPOPULER

Adsense