Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Ketua MUI Baros Beri Pesan Sejuk Di Sosialisasi PNM Mekaar
- Dipolisikan Nurul Ghufron, Ketua Dewas: Kami Sama Sekali Nggak Takut!
- KPK Lelang 2 Mobil Jeep Cherokee Milik Eks Walkot Bekasi Rahmat Effendi
- Gempa Terkini Magnitudo 5,3 Guncang Papua, Getaran Terasa Hingga Mamberamo Raya
- TPPU SYL, KPK Sita Mobil Mercy Sprinter Dan New Jimny
Untuk Bakal Calon Presiden Pengusaha Dan Akademisi Sumbang Saran
Didik J Rachbini: Hilirisasi Dongkrak Nilai Tambah
Rabu, 31 Mei 2023 07:20 WIB
Sebelumnya
Hilirisasi seperti apa yang Anda maksud?
Misalnya, kelapa sawit tidak boleh berhenti hanya menjadi bahan bakar atau palm oil saja. Namun, harus menjadi kosmetik atau obat-obatan juga. Ada puluhan produk yang nilai tambahnya sangat tinggi dan itu dilakukan di Indonesia.
Bagaimana dengan batu bara dan lainnya?
Begitu juga batu bara, bisa menjadi macam-macam, sehingga hilirisasi itu bisa dilakukan di seluruh sektor yang kita punya sumber daya alamnya. Jangan kayak dulu, misalnya kayu gelondongan dikirim, karet mentah dikirim. Itu harus menjadi produk industri yang bernilai tambah tinggi.
Baca juga : Setiawan Djody: Biaya Transisi Energi Perlu Diperhatikan
Coba kita lihat kulit. Kulit itu hanya satu telapak tangan kalau dijadikan dompet, akan naik 10-20 kali lipat nilainya. Jadi, kita harus melakukan industri hilirisasi. Ini harus sukses.
Apa hambatannya?
Biaya untuk angkutan dan macam-macam di Indonesia, lebih mahal dua kali lipat dari negara lain seperti Singapura. Biaya non industri juga naik sekali, atau dalam ekonomi itu disebut transaction cost. Jadi, industri-industri atau perusahaan, menanggung biaya-biaya di luar biaya produksinya.
Biaya apa saja itu?
Baca juga : Presiden Minta Lonjakan Pemudik Diantisipasi Dengan Baik
Biaya hukum, izin, lokasi, nyogok, uang siluman dan macam-macam. Itu luar biasa besar. Ini sudah lampu merah.
Jika masalah tersebut tidak diselesaikan dengan cepat, apa risikonya?
Kalau itu tidak berhasil selesai, ya gagal industri hilirisasinya. Contoh akibatnya, kita hanya akan mengekspor batu bara. Ekspor batu bara itu "nggak ngotak". Jadi, ke depan harus industri hilirisasi.
Selain itu, apa lagi?
Baca juga : Pengusaha Optimis Program Hilirisasi Dorong Capaian Target Investasi 2023
Kedua, adalah jasa. Anak-anak muda dididik data scientist, artificial intelligence. Setelah dididik, mereka bisa dikirim ke Dubai, Amerika, London untuk menggantikan yang lain.
Perguruan tinggi jangan hanya menjadi lembaga kursus. Seharusnya, mencetak intelektual-intelektual yang bisa dikirim ke Amerika, London, Dubai. Mereka membutuhkan sekali data scientist, artificial intelligence. [NNM]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya