Dark/Light Mode

Nama Koalisi Pro Prabowo Diganti Tanpa Izin Imin, Elite PKB Kecewa

Luluk Nur Hamidah: Waktunya Makan Pecel Dengan Anies

Rabu, 30 Agustus 2023 06:42 WIB
Luluk Nur Hamidah, Ketua DPP PKB. Foto: Dok. Rakyat Merdeka/rm.id
Luluk Nur Hamidah, Ketua DPP PKB. Foto: Dok. Rakyat Merdeka/rm.id

RM.id  Rakyat Merdeka - Perubahan nama Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) menjadi Koalisi Indonesia Maju (KIM), membuat situasi di internal pendukung Prabowo Subianto agak memanas.

Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Abdul Muhaimin Iskandar, mengaku tidak diajak bicara mengenai perubahan nama koalisi ini.

Ia baru tahu hal itu, saat menghadiri acara Hari Ulang Tahun (HUT) Partai Amanat Nasional (PAN) ke-25, di Jakarta, Senin malam (28/8/2023). “Berarti KKIR dibubarkan dong? Saya nggak tahu. Saya akan melapor ke partai dulu,” ujar Muhaimin.

Baca juga : Firman Soebagyo: Belum Ada Janur Kuning Melengkung

Ia mengaku, selama ini belum ada pembahasan terkait nama KIM. Namun, Muhaimin menduga, nama KKIR diubah menjadi KIM karena koalisi pengusung Prabowo akan melanjutkan program pemerintahan Presiden Jokowi, atau Kabinet Indonesia Maju (KIM). “Karena, partai-partai yang bergabung ini, memang menjadi bagian dari KIM,” ujarnya.

Perubahan nama itu membuat anak buah Muhaimin kecewa. Ketua DPP PKB Luluk Nur Hamidah mempertanyakan, apakah perubahan nama koalisi ini mengubah posisi Muhaimin sebagai penentu Cawapres atau tidak.

Jika perubahan nama itu mengubah posisi Muhaimin, maka Luluk menyarankan Muhaimin membangun komunikasi dengan koalisi atau Capres lain.

Baca juga : Luluk Nur Hamidah: Kami Dua Periode Koalisi Dengan PDIP

Wakil Ketua Umum Partai Golkar, Firman Soebagyo memandang, jika ada perubahan sikap PKB karena perubahan nama koalisi, itu merupakan bentuk dinamika politik menjelang Pilpres.

Untuk lebih jelasnya, berikut wawancara dengan Luluk Nur Hamidah mengenai hal ini.

Apa sikap PKB selanjutnya?

Baca juga : Puadi: Masyarakat Punya Hak Untuk Melapor

PKB adalah partai yang merdeka, bukan anak buah siapa-siapa. Se­hingga, PKB bisa berkomunikasi dengan siapa pun.

Koalisi dengan Gerindra, bukan satu-satunya pintu. Ada juga minat partai lain untuk mengajak PKB bersama-sama membangun koalisi yang sangat kuat.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.