Dark/Light Mode

Perlukah Pembentukan Angkatan Siber Di TNI?

Christina Aryani: Anggaran BSSN Saja Masih Minim

Rabu, 20 September 2023 06:20 WIB
Christina Aryani, Anggota Komisi I DPR. Foto: Dok. Rakyat Merdeka/rm.id
Christina Aryani, Anggota Komisi I DPR. Foto: Dok. Rakyat Merdeka/rm.id

RM.id  Rakyat Merdeka - Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhanas) Andi Widjajanto mengusulkan pembentukan Angkatan Siber untuk melengkapi matra Angkatan Darat, Laut dan Udara yang sudah ada di TNI saat ini.

Andi menjelaskan, berdasarkan kajian, Lemhannas menemukan ancaman utama ke depan, bukan serangan langsung yang dilakukan suatu negara ke Indonesia.

Ancaman utama bagi Indonesia ke depan, menurutnya, adalah pertarungan antara Amerika Serikat (AS) dengan China, yang kemudian berpengaruh ke Indonesia.

“Perang antara AS dan China, apakah karena Taiwan, apakah karena Laut China Selatan, apakah karena freedoom of navigation, yang kemudian berpengaruh ke Indonesia,” kata Andi di Kantor Lemhannas, Senin (18/9), dikutip dari CNNIndonesia.com.

Baca juga : TB Hasanuddin: Siber Dibutuhkan, Tapi Jangan Jadi Angkatan

Dia menjelaskan, jika kemungkinan itu terjadi, serangan siber akan dilakukan kedua negara itu jika ingin menguasai beberapa titik strategis di Indonesia, sebagai tempat lompatan logistik.

Dia menambahkan, serangan pertama mereka pada era seperti ini, pasti serangan siber. “Kalau mereka ingin melakukan okupasi suatu titik di Indonesia, setelah fasilitas strategis kita dilumpuhkan dengan siber, kemudian serangan udara,” katanya.

Menurutnya, tidak banyak negara di dunia yang mampu melakukan serangan siber dan serangan udara ke Indonesia. “Yang bisa melakukan itu cuma empat negara, kira-kira. Kalau ancamannya berkaitan dengan kemampuan siber, kemampuan udara di empat negara itu, maka kita punya PR untuk melakukan modernisasinya,” tandas Andi.

Ia mengatakan, Lemhannas telah melakukan kajian untuk menilai kemampuan siber TNI. Ke depan, Lemhannas akan mengusulkan peta jalan untuk mengupgrade kemampuan siber yang dimiliki militer.

Baca juga : Penahanan 8 Tersangka Di Rempang Ditangguhkan, Tersangka Lainnya Masih Diperiksa

Andi tidak memungkiri, pembentukan Angkatan Siber TNI tidak akan dilakukan dalam waktu dekat. Hal yang bisa dilakukan dalam jangka pendek adalah, menaikkan pangkat perwira yang memimpin satuan-satuan siber TNI hingga pembentukan komando gabungan.

“Mungkin yang terdekat, satuan-satuan siber yang hari ini bintang satu, bisa kemudian jadi bintang dua. Kemudian, kita bisa membuat semacam komando gabungan siber yang dipimpin bintang tiga. Nanti dievaluasi lagi untuk pembentukan angkatan khusus seperti di Singapura,” katanya.

Anggota Komisi I DPR dari Fraksi Partai Golkar, Christina Aryani menilai, usulan pembentukan Angkatan Siber sebagai angkatan keempat di TNI, merupakan usulan yang menarik. Namun, perlu dikaji secara ilmiah dan komprehensif.

Anggota Komisi I DPR dari Fraksi PDIP, Mayjen TNI (purn) TB Hasanuddin berpandangan, Angkatan Siber jangan menjadi angkatan keempat di TNI. Tapi, harus mampu mengorganisir penanganan siber di tiga matra TNI.

Baca juga : Mardani Ali Sera: Kami Santai Saja Hadapi Dinamika

Untuk membahas topik ini lebih lanjut, berikut pandangan Christina Aryani.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.