Dark/Light Mode

Temui 140 WNI Di Filipina

Christina: Negara ASEAN Serius Memerangi TPPO

Minggu, 16 Juli 2023 07:45 WIB
Anggota Komisi I DPR Christina Aryani. (Foto: Ist)
Anggota Komisi I DPR Christina Aryani. (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Anggota Komisi I DPR Christina Aryani menemui langsung 140 Warga Negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) di Las Pinas City, Filipina. Seluruh WNI tersebut menjadi korban perusahaan online scam dari China, Xinchuang Network Technology Inc alias Hong Tai.

Christina menuturkan, kehadirannya di Filipina untuk memastikan proses pemulangan 140 WNI ini berlangsung dengan lancar.

Selain itu, dia ingin mem­berikan pesan kepada para pelaku TPPO bahwa Indonesia bersama negara Asia Tenggara lainnya sangat serius memerangi TPPO.

Baca juga : 20 WNI Disekap Di Myanmar, Christina Aryani Minta Menko Polhukam Cepat Bertindak

“Setidaknya ini pesan kepada para pelaku atau sindikat bahwa negara-negara ASEAN sangat serius menyikapi isu ini,” tegas Christina, kemarin.

Dalam kunjungan kerjanya menemui para korban di Las Pinas City ini, Christina ditemani Atase Kepolisian Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Manila dan pejabat terkait lainnya.

Sebagaimana diketahui, kepolisian di Filipina berhasil membebaskan 2.714 orang kor­ban TPPO. Para korban ini ber­asal dari 18 negara. Dari total tersebut, 140 orang merupakan WNI.

Baca juga : AMMI Minta Aparat Tindak Tegas Kebrutalan KKB Papua

“Mereka direkrut untuk menjalankan berbagai peran dalam perusahaan online scam tersebut. Seperti marketing, customer service, penerjemah, model, dan juga divisi personalia,” beber Christina.

Atas dasar itu, Christina bertekad mengawal kasus ini hingga tuntas. Adanya operasi kepolisian Filipina ini makin membuka mata jika korban TPPO banyak sekali.

Dia pun meyakini, masih banyak WNI korban TPPO dengan modus serupa di Filipina yang butuh pengungkapan lebih lanjut.

Baca juga : Christina: KBRI Harus Pastikan Pemulangannya

Lantaran itu, dia mendorong kerja sama lingkup ASEAN agar kasus seperti ini lebih banyak lagi diungkap.

“Kami meyakini korbannya masih banyak sekali. Ini perlu diungkap semua,” tegas politisi Fraksi Golkar ini.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.