Dark/Light Mode

14 Februari Adalah Waktu Pembuktian Survei Pilpres

Andi Sinulingga: Itu Jadi Hak Mereka, Namanya juga Politik

Minggu, 11 Februari 2024 07:40 WIB
Andi Sinulingga, Juru Bicara Timnas AMIN. Foto: Dok. Rakyat Merdeka/rm.id
Andi Sinulingga, Juru Bicara Timnas AMIN. Foto: Dok. Rakyat Merdeka/rm.id

RM.id  Rakyat Merdeka - Sebelum masa tenang Pemilu 2024, lembaga survei Indikator Politik Indonesia mengeluarkan hasil survei yang membuat heboh. Elektabilitas Prabowo-Gibran tembus 51,8 persen. Itu artinya, ada potensi Pilpres 2024 satu putaran.

Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi mengatakan, survei dilakukan periode 28 Januari hingga 4 Februari 2024 dengan total 1.200 responden. 

Survei menggunakan metode multistage random sampling, dengan toleransi kesalahan (Margin of Error-MoE) sekitar 2,9 persen, pada tingkat kepercayaan 95 persen. 

Bagaimana dengan Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud? Amin berada di posisi kedua, dengan elektabilitas 24,1 persen, Ganjar-Mahfud 19,6 persen. 

Baca juga : Pencoblosan Di Arab Saudi Duluan, WNI Yang Umrah Hak Pilihnya Hilang

Burhanuddin mengatakan, kemungkinan Pilpres berlangsung satu putaran, meningkat. 

"Secara konservatif masih ada peluang terjadinya 2 putaran, tapi angka 51,8 persen dan tren naik yang masih berlangsung buat Prabowo-Gibran, maka saya bisa mengatakan, probabilitas satu putaran meningkat buat Prabowo-Gibran dibanding survei-survei sebelumnya," kata Burhanuddin dalam rilis di kantornya, Jakarta Pusat, Jumat (9/2/2024).

Wakil Sekretaris TKN Prabowo-Gibran, Renanda Bachtar senang dengan survei terbaru dari Indikator. 

“Semua sudah terang benderang. Baik melalui survei atau penglihatan kasat mata di lapangan. Berdasarkan semua itu, kami sangat optimis bahwa Prabowo-Gibran insya Allah menang satu putaran," katanya.

Baca juga : Cek Kerusakan Lahan, Penyidik Pakai Drone

Juru Bicara Tim Nasional Anies-Muhaimin (AMIN) Andi Sinulingga ragu dengan hasil survei itu.

“Saya ragu hasil survei itu presisi dengan hasil pencoblosan pada 14 Februari," katanya.

Bahkan, Andi curiga, hasil survei itu merupakan skenario untuk penggiringan opini masyarakat

"Tapi, itu hak mereka. Namanya juga politik. Namun, penentuan yang sebenarnya itu 14 Februari. Prinsipnya, beda lembaga survei, beda hasil," katanya. 

Baca juga : Prabowo: Kebangetan

Untuk lebih jelasnya, berikut wawancara dengan Andi Sinulingga dan mengenai hal tersebut.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.