Dark/Light Mode

Pengembangan Potensi Agrowisata untuk Tingkatkan Perekonomian Masyarakat Desa

Jumat, 5 Januari 2024 21:30 WIB
Kantor Desa Latukan, Kecamatan Karanggeneng, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur. (Foto: Istimewa)
Kantor Desa Latukan, Kecamatan Karanggeneng, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur. (Foto: Istimewa)

Desa adalah suatu wilayah yang mempunyai tingkat kepadatan rendah yang dihuni penduduk dengan interaksi sosial yang bersifat homogen, bermata pencaharian utama di bidang pertanian, peternakan, atau perikanan, dan memiliki solidaritas masyarakat yang kuat. Desa Latukan yang terletak di Kecamatan Karanggeneng, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur, merupakan desa yang memiliki potensi terbaik di antara desa-desa lain di sekitarnya. Desa ini memiliki dua dusun, Dusun Latukan Utara dam Dusun Latukan Selatan, serta terdapat 15 RT dengan jumlah penduduk sebanyak 4.953 jiwa dan memiliki total jumlah 1.300 kartu keluarga (KK). Sebanyak 1.915 orang atau 48,5 persen dari penduduk Desa Latukan bermata pencaharian sebagai petani.

Luas Desa Gondangkulon meliputi Pemukiman 53,591 hektare (ha), sawah irigasi 92,112 ha, sawah ½ teknis 288,340 ha. Untuk bangunan terdiri dari perkantoran 0,133 ha, sekolah 2,5 ha, pasar 0,25 ha, dan jalan 8,4 ha. Lalu ada tambak perikanan darat/air tawar 39 ha.

Agrowisata menjadi salah satu konsep wisata yang mengkolaborasikan kegiatan belajar dan rekreasi di bidang pertanian. Agrowisata menjadi salah satu alternatif pariwisata berkelanjutan yang memanfaatkan usaha pertanian sebagai objek wisata, dengan tujuan memperluas pengetahuan, pengalaman, rekreasi dan hubungan usaha di bidang pertanian.

Pengembangan agrowisata dinilai dapat meningkatkan kesejahteraan hidup petani dan masyarakat sekitar agrowisata. Penduduk di Desa Latukan mayoritas berprofesi sebagai petani, dengan komoditas utama adalah beras, semangka, garbis/blewah, dan tanaman yang dikembangkan Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Sunris.

  1. Potensi-potensi Desa Latukan

Desa Latukan dijadikan sebagai Desa Agrowisata tentu bukan tanpa alasan, Desa Latukan menjadi desa agrowisata karena adanya potensi-potensi pendukung yang terdapat di dalamnya.

Potensi Agrowisata

Desa Latukan memiliki status dalam Indeks Desa Membangun (IDM) yang diterbitkan Kementerian Desa pada 2020 sebagai Desa Mandiri. Ini merupakan status puncak dalam skala penilaian IDM Kementerian Desa 2020, di angka 0.893.

Desa Latukan dikenal sebagai sentra produksi buah-buahan. Potensi tersebut mampu menghasilkan buah khas Latukan yakni sunrise. Selain sunrise, Desa Letukan juga menghasilkan berbagai varian semangka, mulai dari semangka merah, semangka kuning, semangka inul kuning, dan varietas terbarunya ialah semangka inul merah.

Baca juga : Benny Rhamdani: Penganiayaan Oknum Aparat Tindakan Menyakiti Hati Rakyat

Pemerintah Desa Latukan mengadakan festival buah saat panen raya buah semangka, melon, dan blewah. Festival buah bertujuan mempromosikan hasil panen buah kepada masyarakat luas untuk meningkatkan harga penjualan dan pemasaran. Selain itu juga sebagai upaya untuk memberikan edukasi kepada anak-anak bagaimana cara mengelola dan merawat alam, dan juga mendidik anak agar tahu bahwa Desa Latukan merupakan lumbung pangan. Biasanya festival diadakan pada Agustus setiap tahunnya.

Hasil Sumber Daya Alam Desa Latukan

Hasil pertanian utama adalah beras, semangka, garbis/blewah, dan tanaman yang dikembangkan Gapoktan Sunris. Desa Latukan memiliki luas tanam 45 ha semangka. Dari angka tersebut, mampu menghasilkan 1.755 ton semangka dengan provitas rata-rata 35 kuintal per hektar. Musim tanam Desa Latukan dibagi menjadi tiga. Musim tanam pertama berkisar pada April sampai Agustus dengan lahan persawahan di tanami padi. Musim kedua pada September sampai Desember dengan lahan ditanami semangka dan sunris. Musim ketiga pada Januari sampai Maret dengan ditanami buah garbis/blewah.

Potensi Desa Latukan bukan hanya pada sektor lahan persawahan, tetapi juga di pekarangan rumah warga yang banyak ditanami tanaman holtikultural seperti tomat, cabai, brokoli, sawi, singkong, dan sebagian. Dari tanaman tersebut dimanfaatkan langsung oleh masyarakat untuk kebutuhan sehari-hari masyarakat.

Kondisi Lingkungan Pendukung

Desa Latukan memiliki berbagai potensi yang dapat dikembangkan. Namun, kondisi lingkungan yang menjadi pendukung agrowisata atau pengembangan potensi tersebut juga harus diperhatikan dan dianalisis. Sebab, lingkungan pendukung juga tidak kalah penting peranya dalam kesuksesan pengembangan potensi-potensi tersebut. Kondisi lingkungan yang mendukung pada Desa Latukan yaitu memiliki beberapa hektare tanah yang subur. Tanah subur itu bisa membantu para petani dalam menanam tanamannya.

Akses Jalan Desa Latukan

Akses jalan yang baik dalam pembangunan wisata desa sangat penting untuk meningkatkan kunjungan wisatawan dan ekonomi lokal. Kondisi jalan yang ada di Desa Latukan terdiri dari jalan beraspal dan jalan paving. Untuk jalan menuju Desa Latukan adalah jalan beraspal, Kondisi jalannya bisa dilalui untuk kendaraan mobil dan motor.

Baca juga : Relawan Ganjar-Mahfud Kembangkan Potensi Lokal Untuk Genjot Perekonomian Warga

Penduduk Desa Latukan

Desa Latukan dihuni penduduk yang selalu menjaga kerukunan antarwarga. Penduduk desa menjadi aspek pendukung dari agrowisata, karena merekalah penggerak dari pengembangan Agrowisata Desa Latukan. Penduduk Desa Latukan sudah mampu bekerja sama untuk mengembangkan potensi melalui Gapoktan. Selain itu, adanya kegiatan masyarakat, terutama ibu-ibu yang senang menanam di sekitar rumah mereka sehingga pemerintah desa membuat komunitas Wanita Tani.

2. Fungsi Manajemen Teori GR Terry di Desa Latukan

Perencanaan (Planning)

Desa Latukan memiliki visi untuk mengembangkan potensi agrowisata, dikarenakan terdapat banyak hasil pertanian warga desa. Perencanaan yang dilakukan melibatkan kerja sama dengan organisasi internal seperti PKK dan Karang Taruna.

Pengorganisasian (Organizing)

Mengembangkan potensi desa di sektor pertanian yang ada di desa melalui Gapoktan, melakukan pemasaran sayuran mentah dan yang diolah menjadi makanan dan minuman siap saji

Pengarahan (Actuating)

Baca juga : BNPT: Serangan Teror Rendah Karena Sinergi Pemerintah Dan Masyarakat

Sosialisasi yang dilaksanakan di Balai Desa dengan mengundang elemen Pemerintah Desa yang meliputi Kepala Desa, seluruh Ketua RT, dan seluruh Ketua RW, Wanita Tani, Ketua Gapoktan, Ketua Karang Taruna dan perwakilan anggota Karang Taruna. Dalam sosialisasi ini diberikan arahan tentang tindakan yang harus dilakukan untuk membangun desa, seperti promosi melalui media sosial, penyelenggaraan acara festival, dan pembentukan kelompok usaha.

Pengawasan (Controlling)

Pemerintah Desa Latukan melakukan pengawasan terhadap proses pengembangan agrowisata , agar bisa berjalanan dengan maksimal dan penerapan manajemen kualitas total dan program pengendalian untuk meningkatkan kualitas dan produktivitas. Upaya meningkatkan peminatan wisatawan melibatkan warga desa serta pembangunan fasilitas yang memadai, dan promosi melalui media sosial.

3. Kesimpulan

Analisis terhadap Desa Latukan sesuai dengan teori fungsi manajemen GR Terry. Desa telah melakukan langkah-langkah yang sesuai dengan konsep perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan. Upaya untuk mengembangkan potensi lokal, terutama dalam pertanian dan perkebunan, terlihat cukup konsisten dengan prinsip-prinsip manajemen teori tersebut. Dengan demikian, Desa Latukan telah berusaha mengimplementasikan prinsip-prinsip manajemen secara efektif untuk mengembangkan potensi Desa Agrowisata untuk meningkatkan perekonomian masyarakatnya.

Muhammad Rizky Ramadhani
Muhammad Rizky Ramadhani
Mahasiswa Administrasi Negara, Universitas 17 Agustus 1945

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.