Dark/Light Mode

Mengenal Konsep Pendekatan STEAM untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis

Selasa, 9 April 2024 22:58 WIB
Ilustrasi proses belajar dengan pendekatan STEAM. (Foto: Sampoerna Academy)
Ilustrasi proses belajar dengan pendekatan STEAM. (Foto: Sampoerna Academy)

Dalam menghadapi era globalisasi saat ini, penguasaan akan ilmu pengetahuan dan teknologi menjadi suatu keharusan yang sangat dibutuhkan. Hal tersebut menunjukkan bahwa di masa saat ini hal yang paling dibutuhkan dalam setiap aspek yakni kemampuan dalam ilmu pengetahuan dan keterampilan dalam mengoperasikan teknologi.

Saat ini kemajuan teknologi telah mencakup seluruh bidang, termasuk dalam hal pendidikan. Dengan adanya pengaruh dari globalisasi di masa society 5.0 saat ini, telah menuntut seluruh pihak dalam bidang pendidikan untuk mulai meningkatkan kemampuan siswa dalam hal teknologi dan memadukan proses pembelajaran dengan teknologi pula. 

Salah satu bentuk terobosan dalam kurikulum pendidikan di Indonesia yang bertujuan untuk mengembangkan dan menciptakan hasil yang berbasis sains dan teknologi adalah pembelajaran STEAM. Secara umum Science, Technology, Engineering, Arts, and Mathematics (STEAM) merupakan sebuah bentuk pembelajaran yang mengintegrasikan berbagai disiplin ilmu baik yang mencakup sains, teknologi, teknik, seni, dan matematika yang kemudian dipadukan dalam satu kesatuan pendekatan pembelajaran.

Baca juga : Antisipasi Antrean Di Pelabuhan Merak, Menhub Siapkan Kapal Besar

Pada dasarnya Science, Technology, Engineering, Arts, and Mathematics (STEAM) merupakan hasil dari bentuk pengembangan dari pembelajaran STEM yang telah mengombinasikan unsur-unsur seni (arts) dalam proses pendekatan pembelajarannya. STEAM merupakan bentuk stimulus atas keingintahuan dalam memperoleh kemampuan berpikir kritis baik pada pelajar maupun pengajar. Berpikir kritis atau berpikir tingkat tinggi tersebut meliputi kemampuan dalam memecahkan masalah, kerja sama tim, proses pembelajaran mandiri, pengerjaan proyek, dan proses metode ilmiah yang dituangkan dalam penelitian. 

Saat ini STEAM menjadi salah satu bentuk pembelajaran yang paling efektif dalam meningkatkan pemahaman serta keterampilan siswa secara mendalam. Bentuk pendekatan STEAM meliputi hal-hal yang berkaitan dengan peningkatan kompetensi siswa melalui kombinasi antara teori dan praktek. Adapun bentuk kegiatan pembelajaran yang sesuai dengan STEAM yakni bentuk pembelajaran yang berbasis proyek (Project Based Learning). Pembelajaran berbasis proyek menjadi salah satu hal yang mulai marak diterapkan di seluruh lembaga pendidikan, terlebih lagi karena kurikulum pendidikan saat ini lebih mendukung proses pendekatan pembelajaran STEAM di sekolah.

A. Implementasi STEAM dalam Pembelajaran di Era Society 5.0

Baca juga : Demokrat Tegaskan Mau Tetap Punya Sikap Kritis

Pembelajaran dengan pendekatan STEAM merupakan sebuah bentuk pendekatan dalam dunia pendidikan yang menggunakan konsep kontekstual. Dengan konsep kontekstual, siswa diharuskan agar dapat memahami fenomena-fenomena yang terjadi di sekitarnya. Sistem pembelajaran saat ini menggunakan pendekatan STEAM yang mendorong siswa untuk melakukan eksplorasi kemampuan dirinya melalui proses penemuan solusi-solusi atas setiap permasalahan yang muncul. Pendekatan STEAM perlu dilakukan untuk mempersiapkan siswa selaku generasi penerus bangsa dalam menghadapi era society 5.0 yang ditandai dengan menguatnya integrasi teknologi canggih.

Dalam upaya implementasi pendekatan STEAM di setiap lembaga pendidikan, terdapat berbagai konteks pembelajaran yang dapat digunakan, di antaranya yakni pembuatan proyek dengan desain teknologi, penggunaan metode ilmiah dalam setiap kegiatan observasi, menciptakan karya seni berbasis STEAM, proyek konservasi alam, pembuatan karya seni digital, pameran hasil karya STEAM, dan lain sebagainya. Berbagai hal yang turut menjadi faktor pendorong dan penghambat dalam pengimplementasian STEAM. Faktor pendorong tersebut mencakup

B. Pengaruh Pendekatan STEAM terhadap Kemampuan Berpikir Kritis

Baca juga : Agus Fatoni Berikan Bantuan Kemakmuran Masjid di Kota Prabumulih

Implementasi STEAM sebagai pendekatan guna meningkatkan kemampuan berpikir kritis telah banyak dilakukan oleh lembaga-lembaga pendidikan. Hal ini merujuk pada konsep yang terkandung dalam pendekatan STEAM yang lebih memfokuskan inovasi dan kreativitas siswa dalam menyelesaikan suatu permasalahan. Pengaruh pendekatan STEAM terhadap tingkat kemampuan berpikir kritis telah menjadi subjek penelitian yang signifikan. 

Berdasarkan hasil kajian dan studi penelitian menyebutkan bahwa integrasi STEAM dalam kurikulum pendidikan mampu menumbuhkan dan meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa melalui keterlibatan multidisipliner, pembelajaran berbasis proyek, pendekatan kolaboratif, dan pemikiran kreatif.

Namun perlu diperhatikan bahwa dampak pendekatan STEAM terhadap keterampilan berpikir kritis dapat bervariasi tergantung pada penerapan spesifiknya dan berbagai faktor situasional lainnya. Oleh karena itu, penting untuk melakukan penelitian lebih lanjut untuk lebih memahami bagaimana STEAM berdampak pada kemampuan berpikir kritis siswa.

A. Muh. Alif Asir
A. Muh. Alif Asir
Pelajar MAN Insan Cendekia Gowa

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.