Dark/Light Mode

Harga Komoditas Pangan Mulai Naik

Pemerintah Kudu Cepat Tangani Supaya Kenaikannya Nggak Liar

Minggu, 21 November 2021 06:40 WIB
Ilustrasi sembako. (Foto: Istimewa).
Ilustrasi sembako. (Foto: Istimewa).

 Sebelumnya 
Menanggapi naiknya harga beberapa komoditas pangan, Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan (Kemendag) Oke Nurwan menjelaskan, November memang ada beberapa komoditi yang naik, seperti cabe, minyak goreng, daging dan telur ayam.

Namun dia menyebut, kenaikan ini bukan sepenuhnya karena Nataru, tetapi juga disebabkan faktor lain.

“Ini terbukti dari harga komoditas lainnya berada di posisi stabil dan terkendali. Namun begitu, saat ini pemerintah tetap memprioritaskan ketersediaan dan pengelolaan stok yang terkendali untuk stabilkan harga,” kata Oke kepada Rakyat Merdeka.

Baca juga : Pemerintah Tak Larang Mudik Tapi Sebaiknya Di Rumah Saja

Menurutnya, untuk kenaikan harga cabe, lebih disebabkan karena gangguan pasokan di hulu. Ketersedian pasokan di sentra cabe di beberapa daerah terganggu karena memasuki akhir panen dan gangguan musim.

Sementara untuk telur, menurut Oke, sebetulnya bukan harga yang naik, tetapi untuk kembali ke harga normal setelah beberapa bulan terakhir terganggu demand-nya karena ada Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).

“Setelah kita bersama pelaku usaha melakukan beberapa perbaikan, maka harga mengarah ke normal setelah turun drastis sebelumnya. Stok nasional juga kita pastikan aman,” tegas Oke.

Baca juga : Pengusaha Setuju Kenaikannya Adil

Untuk minyak goreng (migor), lanjut Oke, lebih menjadi fenomena global karena pasokan bahan baku migor dunia turun (canola oil dan sawit). Ini mendorong peningkatan harga CPO internasional yang berdampak pada harga minyak goreng nasional.

“Untuk komoditas yang berpotensi naik saat permintaan meningkat seperti daging sapi, kita pastikan pasokan cukup sampai Nataru agar harga tetap stabil,” katanya.

Pelaksana Tugas Kepala Badan Ketahanan Pangan (BKP) Kementerian Pertanian Sarwo Edhy mengatakan, jelang Nataru stok dan harga pangan memang ada potensi peningkatan.

Baca juga : Nah Lho! Hakim Minta Pejabat Bank Panin Dijadikan Tersangka

“Saat Nataru biasanya ada kenaikan permintaan untuk telur, minyak goreng, daging sapi dan ayam terutama di daerah-daerah yang mayoritas merayakan Natal dan Tahun Baru,” ujar Sarwo.

Karena itu, Kementerian Pertanian terus melakukan intervensi distribusi pangan pokok dari daerah surplus ke daerah defisit, atau dari wilayah dengan harga rendah ke wilayah dengan harga tinggi.

“Beberapa waktu lalu kita lakukan pengiriman komoditas beras sekitar 70 ton dari Jawa Barat ke Kepulauan Riau dan dari Jawa Timur ke Maluku,” pungkasnya. [NOV]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.