Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Cegah Kasus Corona Naik Saat Libur Nataru

Pemerintah Tegas Dong, Kalau Cuma Imbauan Nggak Dituruti

Kamis, 11 November 2021 06:20 WIB
Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Prof. Wiku Adisasmito. (Foto: Marji-Medcom).
Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Prof. Wiku Adisasmito. (Foto: Marji-Medcom).

RM.id  Rakyat Merdeka - Libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) sekarang memang berbeda dengan tahun lalu. Saat ini, sudah banyak yang divaksin Covid. Kendati begitu, masyarakat harus tetap mengetatkan protokol kesehatan (prokes).

Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito membeberkan lima strategi antisipatif lonjakan Covid-19 jelang dan selama libur Nataru. Dia mengimbau masyarakat mematuhi lima kebijakan tersebut.

Pertama, menjalankan prokes 3M di mana pun dan kapan pun secara komprehensif dan konsisten. Memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan. Ketiganya harus terintegrasi.

“Artinya, tidak terpisah-pisah menjalankan tiga poin prokes ini, mengingat satu dan upaya lainnya saling mengisi celah penularan Covid-19,” ujar Wiku.

Baca juga : Pemerintah Cek Kamar RS Antisipasi Klaster Nataru

Kedua, menyegerakan vaksinasi Covid-19. Vaksinasi tidak hanya berguna melindungi diri sendiri, juga bisa melindungi orang yang rentan atau yang tidak bisa divaksin.

Ketiga, berinisiatif melakukan testing atau pengobatan Covid-19, jika merasakan gejala mirip Covid-19. Dengan begitu, dapat terdeteksi lebih cepat.

“Sehingga penanganannya juga cepat dan demi meningkatkan angka kesembuhan karena ditindaklanjuti lebih cepat,” jelas Ketua ewan Guru Besar Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI) ini.

Keempat, masyarakat diminta menganalisis risiko penularan sebelum beraktivitas. Mulai dengan memperhatikan sirkulasi udara dan durasi kegiatan lebih singkat.

Baca juga : Tak Cukup Hanya Koar-koar

“Termasuk, mempertimbangkan urgensi untuk bepergian. Khususnya bagi yang sedang merasa tidak dalam keadaan fit, merasakan gejala maupun kontak erat kasus Covid-19,” kata Wiku.

Kelima, masyarakat diimbau mengikuti perkembangan kebijakan yang berlaku dan mematuhinya. Setiap orang kudu adaptif dengan penerapan gas dan rem kebijakan pengendalian pandemi.

“Perlu ditekankan, pemerintah tidak melarang masyarakat menjalankan kegiatannya. Yang terpenting adalah aspek kehati-hatian,” tandasnya.

Netizen meminta pemerintah tegas melarang masyarakat liburan jelang dan selama Nataru. Kalau sekadar imbauan, tidak akan diikuti. Padahal, peningkatan mobilitas berpengaruh terhadap lonjakan kasus Covid-19.

Baca juga : Libur Nataru, Masyarakat Bakal Tumplek Blek Di Tempat Wisata

“Pemerintah harus tegas melarang warga agar tidak liburan selama libur Nataru. Soalnya warga Indonesia susah kalau hanya diimbau,” kata @krison_joyo.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.