Dark/Light Mode

Atasi Kemiskinan Dan Mahalnya Barang Di Papua, Kemenkop UKM Tawarkan Koperasi Distribusi

Kamis, 25 November 2021 15:30 WIB
Foto: Dok. Kemenkop UKM
Foto: Dok. Kemenkop UKM

 Sebelumnya 
"Koperasi sangat cocok dengan budaya kekerabatan dan solidaritas orang Papua, yang sangat guyub," ujar Nasrun.

Untuk itu, Nasrun mengajak Mama-Mama pasar Papua untuk mewujudkan solidaritas yang tinggi tersebut dalam kekuatan ekonomi dalam wadah koperasi.

"Koperasi merupakan milik bersama yakni dari, oleh dan untuk anggota, koperasi adalah entitas atau lembaga ekonomi yang berwatak sosial dan berazas kekeluargaan," imbuh Nasrun.

Baca juga : Ciptakan Ruang Digital Produktif, Menteri Johnny: Utamakan Restorative Justice

Keuntungan menjadi anggota koperasi, lanjut Nasrun, selain ada Sisa Hasil Usaha (SHU) di akhir tahun, juga akan menerima manfaat dari koperasi.

"Tentunya, dengan margin bunga yang rendah karena merupakan keperluan mendasar," ujar Nasrun.

Oleh karena itu, menurut Nasrun, komunitas Mama-Mama pasar Papua, harus bergandengan tangan, dan memberikan pelayanan dengan senyum, sapa, dan ramah, serta harga yang wajar.

Baca juga : Dukung Minat Baca Masyarakat, Cabaca Tawarkan Buku Digital

"Lebih baik margin keuntungan sedikit, tetapi barang laris, dan kesan positif dari masyarakat akan timbul bahwa belanja di pasar Mama-Mama Papua itu menyenangkan," ujar Nasrun.

Kepada para pendamping UKM, Nasrun juga menyampaikan pentingnya inovasi dan kreativitas pasar Mama-Mama Papua, untuk menciptakan produk makanan olahan yang bervariasi dan market oriented.

"Kami dengan Dinas Koperasi, UMKM dan Tenaga Kerja Provinsi Papua, terus memonitor dan akan memberikan perhatian khusus kepada pasar Mama-Mama Papua," kata Nasrun.

Baca juga : Hana Hanifah: Banyak Artis Top Terlibat Prostitusi

Sementar itu Kepala Dinas Koperasi, UKM dan Tenaga Kerja Provinsi Papua Oemah Laduani Ladami mengakui bahwa permasalahan di Papua utamanya adalah SDM, baik SDM Aparatur maupun SDM UMKM, serta kemahalan harga.

Laduani sepakat untuk membentuk semacam koperasi distribusi untuk mengantisipasi mahalnya harga produk di Papua.

"Untuk mewujudkan itu, butuh kolaborasi dan sinergi, serta perjuangan ekstra, karena melibatkan banyak stakeholder. Kita harus memulai dengan terlebih dahulu menyiapkan SDM dan Kelembagaannya," ujar Laduani. [SRI]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.