Dark/Light Mode

Bisa Ngalahin E-Commerce Dan Keuangan Digital

Industri Pertanian Diprediksi Jadi Primadona Baru di Bursa Saham

Kamis, 2 Desember 2021 19:41 WIB
Webinar Potensi Industri Pertanian di Pusaran Pasar Modal yang diselenggarakan Departemen Ilmu Ekonomi Fakultas Ekonomi dan Manajemen IPB, Kamis (2/12). (Foto: Istimewa)
Webinar Potensi Industri Pertanian di Pusaran Pasar Modal yang diselenggarakan Departemen Ilmu Ekonomi Fakultas Ekonomi dan Manajemen IPB, Kamis (2/12). (Foto: Istimewa)

 Sebelumnya 
Di akhir 2020, sektor pertanian menjadi satu-satunya yang bertumbuh positif (2,59 persen, yoy). Triwulan II 2021, berhasil mencetak angka pertumbuhan tertinggi (12,93 persen, yoy).

Nilai ekspor pertanian meningkat lebih dari 47 persen di tahun 2021, dibandingkan periode 2020. Lebih dari 90 persen, didominasi industri makanan minuman.

Pandangan senada juga disampaikan Pengamat Ekonomi dari Celios - Center of Economic and Law Studies, Bhima Yudhistira.

Baca juga : Bisnis E-Commerce Dan Jasa Pengiriman Masih Laris Manis

 “Industri pertanian memiliki potensi yang besar sekali, untuk menjadi sektor penggerak pemulihan ekonomi nasional. Terbukti, dua tahun belakangan ini, sektor pertanian menjadi pilar utama perekonomian nasional yang konsisten tumbuh dan menyumbang 14,3 persen terhadap PDB nasional pada kuartal III 2021," papar Bhima.

Dampak yang diciptakan oleh sektor pertanian juga terbukti mampu menampung tenaga kerja yang terdampak oleh pandemi.

"Ketika sektor usaha lainnya mengalami penurunan serapan tenaga kerja, data per Februari 2021 justru menunjukkan sektor pertanian berhasil menyerap 29,5 persen total lapangan kerja,” imbuhnya.

Baca juga : Literasi Digital Madrasah, Peserta: Kami Dilatih Jadi Guru Adaptif

Bhima menekankan, Indonesia sebagai negara dengan lahan pertanian, kehutanan, dan perikanan yang terbesar di Asia Tenggara, memiliki modal untuk bisa menguasai pasar global.

Untuk itu, Bhima menekankan pentingnya menjaga produktivitas pertanian dan tata kelola lahan. Dalam upaya meningkatkan produktivitas pertanian, Prof. Firdaus memberikan pandangan tentang perlunya peningkatan kompetensi para petani dan penyuluh, serta kelembagaan pertanian.

Ia mencontohkan Program Makmur milik Pupuk Kaltim, yang telah berhasil meningkatkan pemberdayaan petani dan produktivitas pertanian di Indonesia.

Baca juga : Pebisnis Indonesia-China Bahas Kongsi Lagi

“Program Makmur yang diinisiasi Pupuk Kaltim bisa menjadi contoh untuk meningkatkan produktivitas pertanian, karena telah berhasil meningkatkan produktivitas di berbagai komoditas. Utamanya padi dan jagung, dengan produktivitas mencapai 140-145 persen,” jelas Prof. Firdaus.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.