Dark/Light Mode

Dialog JCAF Ke-4: Strategi Gotong Royong Atasi Krisis Iklim Global

Jumat, 3 Desember 2021 08:34 WIB
Ilustrasi perubahan iklim. (Foto: Ist)
Ilustrasi perubahan iklim. (Foto: Ist)

 Sebelumnya 
Co-founder & President Director Daemeter Consulting Aisyah Sileuw mengangkat topik industri di Indonesia dan Malaysia, yang berada di bawah tekanan publik untuk mengurangi deforestasi dalam rantai pasok sejak tahun 1980-1990-an.

Namun dalam satu dekade terakhir, seiring dengan perkembangan kapasitas pemrosesan industri, perhatian mengenai hutan, keragaman hayati, dan masyarakat harus semakin ditingkatkan.

Baca juga : Gus Jazil: Gotong Royong Kunci Atasi Pandemi Covid-19

Data menunjukan bahwa deforestasi di Indonesia dan Malaysia telah berkurang tajam sejak 2015. Berdasarkan hasil studi Daemeter Bersama Tropical Forest Alliance, laju deforestasi telah berkurang sebesar 734 ribu Ha/tahun pada 2014-2015, menjadi 339 ribu Ha/ tahun pada periode 2019-2020.

"Para pemangku kepentingan telah berkumpul dan berkomitmen untuk menghambat perubahan iklim dengan cara mengurangi laju deforestasi. Perlu kita sadari dan catat bahwa kita dapat membangun ecological civilization dengan cara belajar dari alam dan berkolaborasi atau melibatkan para aktor perubahan," tutur Aisyah.

Baca juga : Menteri Bintang Dorong Pengusaha Wanita Masuk Bisnis Global

Sementara Chief Executive Officer Rimba Makmur Utama Dharsono Hartono menambahkan, bila tak mau berubah, manusia sebagai agent of destruction akan menyebabkan hilangnya keanekaragaman hayati.

Padahal, menurut Dharsono dalam konteks yang berlaku saat ini, manusia dan alam bisa saling berdampingan. Dengan segala upaya yang ada, manusia dapat memberikan nilai tambah ke alam. Salah satunya, dengan menjaga keanekaragaman hayati.

Baca juga : Menlu: Kemitraan Pemerintah Dan Swasta Penting Atasi Krisis Kemanusian Global

"Kata kunci yang sering saya ucapkan adalah keinginan belajar, transparan, dan keadilan. Sudah saatnya bukan hanya LSM yang peduli, melainkan seluruh pihak yang belajar dari alam sebagai aset bagi kita untuk hidup ke depannya," tutup Dharsono. [OKT]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.