Dark/Light Mode

Gelar Forum Bisnis, KADIN Indonesia Mau Cari Titik Temu Pengusaha-Pemerintah

Sabtu, 4 Desember 2021 11:18 WIB
Foto: KADIN Indonesia.
Foto: KADIN Indonesia.

RM.id  Rakyat Merdeka - Rapimnas Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia di Nusa Dua, Bali yang berlangsung 3-4 Desember 2021 membahas beberapa tema penting yang relevan dalam situasi nasional saat ini.

Tema prioritas yang dibahas KADIN Indonesia bersama beberapa menteri antara lain soal kesehatan dan industrinya, pemberdayaan ekonomi daerah, kewirausahaan dan pembangunan kapasitas serta peta jalan menuju Net Zero.

Ketua Umum KADIN Indonesia Arsjad Rasjid mengungkapkan, empat program dari 17 program itu diambil sebagai tema skala prioritas karena sangat penting dan mendesak untuk didetailkan dalam program konkret sesuai situasi ekonomi nasional dan global.

Baca juga : Mantap, Bali United Gebuk Persiraja 5-0

"Nantinya kami juga akan memberikan rekomendasi terkait tema-tema tersebut untuk jadi masukan bagi kebijakan Pemerintah," jelas Arsjad, Jumat (3/12).

Dalam forum bisnis Rapimnas 2021 mengenai sektor kesehatan nasional dan industrinya yang digelar di Tanjung Benoa Hall, BNDCC, Nusa Dua Bali, Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengatakan, transformasi kesehatan nasional harus dipercepat.

Instruksi Presiden Nomor 6 Tahun 2016 tentang Percepatan Pengembangan Industri Farmasi dan Alat Kesehatan serta aturan Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN), diharapkan dapat menjadi momentum bagi industri kesehatan dalam negeri untuk bisa lebih agresif membangun kapasitas untuk memproduksi alat kesehatan.

Baca juga : Peningktan Literasi Tidak Boleh Setengah Hati

"Besarnya potensi industri kesehatan dan farmasi di Indonesia sangat disayangkan jika diabaikan oleh pemangku kepentingan. Potensi tersebut seharusnya dimanfaatkan dengan membangun kapasitas manufaktur atau pabrik-pabrik industri kesehatan atau farmasi. Saran saya, KADIN Indonesia harus mendorong adanya investasi di sektor ini," saran Menkes Budi.

Sementara itu, dalam forum bisnis bertemakan pemberdayaan ekonomi daerah, Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia mengatakan, saat ini investasi di daerah, terutama luar Jawa, sudah mulai meningkat pesat.

Peningkatan terjadi lantaran pemerintah terus menyiapkan infrastrukturnya. Ditambah, adanya insentif yang lebih tinggi bagi mereka yang mau berinvestasi di luar Jawa.

Baca juga : Hadir Di Ideafest 2021, Danone Indonesia Sampaikan Peduli Kesehatan

Bahlil menilai, peningkatan ini sangat penting, lantaran investasi berkontribusi besar dalam penciptaan lapangan kerja di daerah.

"Ada pemerataan ekonomi. Proyek besar, kontraktor utamanya boleh BUMN dan perusahaan besar, tapi subkontraktornya harus orang atau perusahaan daerah. Ini juga terkait dengan kebijakan pemangkasan birokrasi dan alur perizinan. Saat ini sudah diberikan ke PTSP," jelas Bahlil.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.