Dark/Light Mode

BKPM: 89 Perusahaan Besar Telah Bermitra dengan UMKM

Sabtu, 18 Desember 2021 21:42 WIB
Gedung BKPM. (Foto: ist)
Gedung BKPM. (Foto: ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat, hingga saat ini sudah ada 89 perusahaan besar yang bermitra dengan pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM). Angka ini naik 59 persen dari awal tahun 2021, yang hanya sebanyak 56 perusahaan. 

Selain itu, jumlah UMKM yang digandeng oleh perusahaan-perusahaan besar baik yang berada di dalam maupun luar negeri itu juga mengalami peningkatan hingga 99 persen. Dari yang sebelumnya hanya 192 unit menjadi 383 unit hingga Desember 2021. 

Deputi Bidang Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal Kementerian Investasi, Imam Soejoedi mengatakan, naiknya kemitraan antara perusahaan kelas kakap dengan pelaku usaha sektor akar rumput itu merupakan buah dari upaya BKPM untuk meningkatkan kualitas UMKM.

Baca juga : Dinilai Peduli Persoalan Desa, Ganjar Diminta Jadi Pembina PPDI

“Sehingga dengan adanya kerja sama ini akan meningkatkan peluang UMKM untuk naik kelas, yang pada akhirnya menumbuhkan sentra-sentra ekonomi baru di daerah," kata Imam dalam acara Penandatanganan Komitmen Kerja Sama dalam Program Kolaborasi PMA dan PMDN dengan UMKM, Sabtu (18/12). 

Dengan bertambahnya jumlah kemitraan tersebut, nilai kontrak kerja sama antara usaha beda kelas itu pun turut mengalami peningkatan. Dari yang sebelumnya Rp1,5 triliun menjadi Rp 2,73 triliun atau melonjak 82 persen.

Sementara itu, Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia berharap, selain dapat meningkatkan daya saing UMKM, kemitraan juga dapat menciptakan sentra-sentra usaha baru di berbagai daerah di Indonesia. Sebab, selama ini saat ada investasi yang datang dari perusahaan besar, sasaran dari penanaman modal hanya berfokus di kota-kota besar saja, salah satunya Jakarta. 

Baca juga : 28 Perusahaan Besar Teken Kontrak Pembelian Layanan REC PLN

"Jadi bukan lagi pengusaha Jakarta yang masuk ke daerah. Biarkan daerah jadi tuan di negeri sendiri. Jadi kalau ada investasi yang masuk ke Bali, jangan lagi pengusaha Jakarta yang bawa investasi ke Bali," ujar dia. 

Selain itu, kemitraan antara perusahaan dari Penanaman Modal Asing (PMA) dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) juga dimaksudkan untuk memeratakan ekonomi nasional. Bahlil bilang, selama ini ekonomi Indonesia masih dikuasai oleh pengusaha-pengusaha besar saja, yang jumlahnya tak lebih dari 10 persen. Sedankan UMKM tetap ajeg dengan berbagai ketertinggalannya. 

"Syaratnya harus ada kolaborasi antara perusahaan besar dan UMKM," tegasnya. [UMM]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.