Dark/Light Mode

Jaga Momentum Pemulihan Ekonomi

Inovasi Dan Optimisme Jadi Bekal Untuk 2022

Jumat, 31 Desember 2021 06:40 WIB
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam acara Indonesia Business Forum TV One, Selasa (29/12) malam. (Foto: ekon.go.id ).
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam acara Indonesia Business Forum TV One, Selasa (29/12) malam. (Foto: ekon.go.id ).

 Sebelumnya 
“Kami juga mendorong berbagai Proyek Strategis Nasional (PSN) yang hingga 2024 nilainya bisa mendekati Rp 5.000 triliun,” tutur Airlangga.

Eks Menteri Perindustrian itu mengatakan, membaiknya kondisi perekonomian tentu saja tak lepas dari sokongan Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) yang telah digulirkan sejak 2020.

Baca juga : Wakil Ketua Banggar Muhidin: Pemulihan Ekonomi Berjalan Lebih Cepat

Airlangga menyebut, klaster Insentif Usaha dan Perlindungan Sosial (Perlinsos) menjadi klaster yang mencatatkan realisasi tertinggi. Misalnya PPh Pasal 25 dan pajak Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) yang ditanggung Pemerintah, Pajak Penambahan Nilai Barang Mewah (PPNBM), dan Pajak Pertambahan Nilai (PPn) yang ditanggung Pemerintah untuk properti.

“Ini semua mendorong perekonomian bergerak, dan menunjukkan komitmen serta keseriusan Pemerintah mendukung masyarakat menghadapi pandemi,” jelas Ketua Umum Partai Golkar ini.

Baca juga : KPK Cekal Dan Geledah Rumah Mantan Dirjen Kemendagri

Sementara, pertumbuhan ekonomi pada tahun 2022 ditargetkan 5,2 persen. Proyeksi itu akan bisa dicapai dengan catatan kondisi kesehatan stabil, dan nilai ekspor besar karena harga komoditas juga sedang tinggi.

Kendati begitu, pertumbuhan ekonomi tahun depan tetap akan bergantung pada keberhasilan pengendalian pandemi, yang didukung kedisiplinan masyarakat melaksanakan protokol kesehatan, vaksinasi dan membatasi kerumunan.

Baca juga : Tantangan Demokrasi Dan Supremasi Akal Sehat

Airlangga mengingatkan, sejumlah risiko tetap harus diwaspadai agar tidak mengganggu momentum pemulihan ekonomi. Risiko tersebut, antara lain kenaikan harga energi dan inflasi, disrupsi, krisis Evergrande di China, dan normalisasi kebijakan moneter negara maju.

“Tahun 2021 adalah tahun yang berat, tetapi solusinya adalah inovasi dan optimisme. Jadi, bekal untuk 2022 adalah teruslah berinovasi dan optimis, kita akan maju,” pesan Airlangga. [NOV]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.