Dark/Light Mode

Maskapai Asing Dibatasi

Bisnis Umroh Diperluas, Sayap Garuda Makin Kuat

Minggu, 9 Juni 2019 08:50 WIB
Garuda Indonesia Layani Jamaah Umroh ke Jeddah.
Garuda Indonesia Layani Jamaah Umroh ke Jeddah.

RM.id  Rakyat Merdeka - Di tengah terpuruknya keuangan Garuda Indonesia, maskapai asing harus dibatasi. Rute pengangkutan udara jamaah umroh oleh Garuda Indonesia diminta  ditambah atau diperluas, mulai ke Abu Dhabi, Turki, Qatar dan Arab. 

Saat ini, jamaah umrah yang berjumlah ratusan ribu itu kebanyakan diangkut oleh maskapai asing.Penambahan rute baru ini diyakini akan menambah kuat kepakan sayap Garuda Indonesia di udara. 

“Selama ini jamaah umroh kita itu kebanyakan diangkut oleh maskapai asing, yaitu Qatar Airways, Emirates atau Etihad, dan Turkish Airlines. Jadi bukan sama Garuda Indonesia. Ini sangat miris buat bisnis maskapai BUMN,” kata Wakil Ketua Komisi Transportasi DPR Muhidin M Said, kepada RMco.id, Minggu (9/6).

Baca juga : Kembangkan Agribisnis Anggrek, RI Gandeng Taiwan

Ia mengatakan, Garuda Indonesia hanya punya penerbangan ke Jeddah saat ini. Sementara rute ke empat negara tersebut, Garuda Indonesia, tidak ada. Apalagi Singapura, sudah membuka penerbangan umrah dari lima kota di Indonesia ke Jeddah, Arab Saudi via Singapura.

“Maskapai asing seharusnya tidak diberikan kebebasan untuk mengangkut jamaah umroh. Apalagi ke-empat maskapai asing tersebut, bisa mengangkut penumpang dua kali dalam sehari. Ini yang perlu dievaluasi. Ke depan maskapai BUMN harus diprioritaskan,” harap Muhidin. 

Menurut dia, bisnis umroh sangat menjanjikan dan menggiurkan. Tahun ini, jumlah jamaah umrah mencapai 800 ribu orang. Tahun depan diperkirakan bisa 1 jutaan orang. 

Baca juga : Fisik Pemain Persija Makin Oke

“Jelas ini bisnis menggiurkan, karena nilainya triliunan rupiah. Akan sangat efektif untuk mengembangkan bisnis Garuda," ujarnya.

Pemerintah dalam hal ini Kementerian Perhubungan yang dipimpin Budi Karya, perlu mengelurkan aturan yang memberikan prioritas kepada Garuda Indonesia, menggarap jamaah umroh. 

"Bagaimana Garuda Indonesia bisa sehat, apalagi untung besar kalau tidak pernah diberikan kerjaan. Pemerintah harus hadir agar sayap Garuda Indonesia bisa kembali kencang di udara," tegasnya. (FIK)

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.