Dark/Light Mode

Slot Kapal Terbatas Bakal Jadi Ancaman Terhambatnya Ekspor

Minggu, 16 Januari 2022 15:49 WIB
Ketua Umum DPP Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) Yukki Nugrahawan Hanafi. (Foto: Ist)
Ketua Umum DPP Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) Yukki Nugrahawan Hanafi. (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) melihat kelangkaan kontainer tidak lagi menjadi isu sentral. Tahun ini akan diprediksi lebih dipengaruhi keterbatasan space kapal yang terjadi sejak Oktober tahun lalu hingga saat ini.

Ketua Umum DPP Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) Yukki Nugrahawan Hanafi mengatakan, akibat keterbatasan space kapal (mother vessel) tujuan berbagai pelabuhan utama dunia itu menjadi salah satu variable fluktuasi ongkos angkut pengapalan atau freight.

Baca juga : Panen Kacang Tanah Di Sragen, Mentan Gerakkan Hilirisasi Hingga Ekspor

"Saat ini yang sangat terkena akan kenaikkan freight itu untuk ekspor kita seperti komoditi furnitur, tekstil, makanan minuman. Sementara, untuk automotif dan elektronik relatif masih aman. Hal itu berdasarkan hasil survey kegiatan ekspor di beberapa negara di ASEAN untuk tujuan Amerika Serikat dan Eropa sama," ujarnya, Minggu (16/1).

Yukki menegaskan, polanya perlu didorong ke Cost, Insurance, and Freight (CIF) dalam melakukan kegiatan ekspor. CIF menjadi salah satu metode pembayaran dagang internasional saat para pelaku bisnis internasional melakukan transaksi ekspor impor.

Baca juga : Soal Keterangan Palsu Aliza Gunado, KPK Akan Tentukan Sikap

Namun begitu, kata Yukki, ALFI mencatat telah terjadi kenaikkan eksportasi nasional pada tahun lalu. Khususnya, terhadap tiga jenis komoditi tersebut dan indikator ini dapat terlihat di tiga Pelabuhan Utama di pulau Jawa yakni Tanjung Priok Jakarta, Tanjung Mas Semarang Jawa Tengah dan Tanjung Perak Surabaya Jawa Timur.

Selain fluktuasi freight ekspor tujuan Amerika Serikat, hal yang sama juga masih dialami untuk tujuan Shanghai, China dan bahkan diprediksi masih akan terjadi sampai Tahun Baru Imlek.

Baca juga : Jaga Iklim Investasi, Berikan Rasa Aman Kepada Investor

Menurutnya, fluktuasi freight ekspor kedua negara tujuan itu saat ini cenderung menjadi harga patokan. Yukki melihat yang paling dikhawatirkan dengan fluktuasi freight untuk tujuan AS ini tidak kompetitifnya produk ekpor Indonesia.

"Namun hal ini dirasakan bukan oleh Indonesia saja tetapi hampir seluruh negara di dunia yang bisa berdampak pada kontraksi ekonomi global, ditambah hantaman belum berakhirnya pandemi Covid-19 lantaran varian baru Omicron," jelasnya.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.