Dark/Light Mode

Jababeka Dan Bukit Algoritma Gabungkan Visi 100 Kota Industri Dengan Desa Inovasi

Kamis, 24 Februari 2022 14:17 WIB
Foto: Fajar El Pradianto/Rakyat Merdeka.
Foto: Fajar El Pradianto/Rakyat Merdeka.

 Sebelumnya 
Lalu kawasan Industri yang umumnya memproses dari bahan mentah menjadi barang jadi lalu. Lalu diberikan teknologi diberi kapital. Selain itu akan ada art and design untuk kemasan barangnya. Barang dari desa yang dikemas di pabrik harus dibuat semenarik mungkin agar laku dijual.

"Kalau tidak bisa menjual apa gunanya. Jadi barang dari desa ini ke industri untuk bisa dijual maka harus dipoles dIbuat packaging dan dikasih branding," ucap Darmono mencontohkan.

Inisiator Bukit Algoritma Budiman Sudjatmiko mengatakan, Algoritma saat ini sudah membangun pusat riset dan inovasi yang berada di Sukabumi, Jawa Barat. Algoritma di Sukabumi adalah pintu masuk untuk membangun ekosistem secara nasional.

Kerja sama antara Jababeka dengan Algoritma adalah pertemuan antara ekosistem yang banyak teknologi industri dengan teknologi scientist dan komunitas.

Baca juga : Kembangkan Energi Bersih, Industri Terkendala Investasi

"Bertemunya ini diharapkan nanti akan membuat inovasi-inovasi kami didukung ditopang kerjasama dengan komunitas-komunitas desa maupun kota," paparnya.

Politisi PDIP ini menerangkan, visi Jababeka membangun 100 kota industri. Sedangkan visi Bukit Algoritma membangun desa inovasi. Di Indonesia ada sekitar 74.961, yang artinya potensi untuk membangun dan mengembangkannya sangat besar.

"Saya membayangkan 100 kota industri itu dikelilingi minimal 100 desa di sekelilingnya. Kalau ada 100 desa di sekelilingnya dikalikan 100 itu sangat luar biasa. Ada sekitar 10.000 desa inovasi mengelilingi 100 kota industri," paparnya.

Dia memastikan setiap kota maupun desa itu butuh teknologi. Butuh pengetahuan dan dI desa dan kota yang digarap Jababeka dan Bukit Algoritma juga ada kebudayaannya.

Baca juga : Skuad Garuda Mulai Adaptasi Dengan Arena Pertandingan

Dari kerja sama ini Bukit Algoritma mengejar tiga hal pertama inovasi di bidang bioteknologi, pertanian dan kesehatan. Kedua adalah art and design.

Ini juga terinspirasi sekaligus memanfaatkan keanekaragaman budaya nusantara yang terkaya di dunia. Ketiga sebagai enabler-nya adalah teknologi informasi untuk menopang itu semua.

"Nah itu yang akan menjadi visi kami. Jababeka memiliki visi 100 kota industri dan kemudian saya punya visi desa-desa inovasi digabungkan Yayasan President University," tuturnya.

Keduanya terbuka kepada siapa saja untuk bergabung. Tidak menutup diri bagi perusahaan-perusahaan dalam maupun luar negeri bisa bergabung. Realisasinya akan dimulai pada pekan depan.

Baca juga : Kaum Milenial Gerakan Mesin IESPA Menuju Persaingan Dunia

President University akan berkontribusi dengan mencetak SDM. Adapun MoU dilakukan secara langsung oleh Ketua YPUP Prof Budi Susilo Soepandji bersama Inisiator Bukit Algoritman Budiman Sudjatmiko dan disaksikan langsung Chairman and Founder Jababeka Group sekaligus Pendiri President University Setyono Djuandi Darmono di Menara Batavia Jakarta, Selasa (22/2). [JAR]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.