Dark/Light Mode

Jababeka Dan Bukit Algoritma Gabungkan Visi 100 Kota Industri Dengan Desa Inovasi

Kamis, 24 Februari 2022 14:17 WIB
Foto: Fajar El Pradianto/Rakyat Merdeka.
Foto: Fajar El Pradianto/Rakyat Merdeka.

RM.id  Rakyat Merdeka - Jababeka Group memperkuat visi 100 kota industri yang disinergikan dengan visi dari pusat riset teknologi yakni Bukit Algoritma. Keduanya akan membangun ekosistem kota industri yang terkoneksi dengan desa inovatif di sekelilingnya.

Jababeka Group melalui Yayasan Pendidikan Universitas President (YPUP) telah melakukan penandatanganan Nota Kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) dengan Bukit Algoritma.

Chairman and Founder Jababeka Group Setyono Djuandi Darmono menilai pentingnya ada suatu ekosistem yang saling mendukung antara desa dengan kota. Terutama, di wilayah kota industri Jababeka. Di Jababeka saat ini sudah terbentuk ekosistem di dalam kotanya.

Baca juga : Kembangkan Energi Bersih, Industri Terkendala Investasi

"Di Cikarang itu sudah jadi karena ada pendidikan, industri manufaktur, ada perumahan, medical city dan hiburan movieland. Ada juga Cikarang dry port yang menghubungkan ke pelabuhan," kata Darmono dalam keterangan pers usai MoU, di Jakarta, dikutip Kamis (24/2).

Selain itu di Cikarang juga terbentuk organisasi yang didukung oleh banyak yayasan dari yayasan pendidikan sampai budaya. Sebab itu dia meyakini bahwa ekosistem di Cikarang itu sudah jadi.

Dengan visi membangun bersama teman-teman investor 100 kota di tempat-tempat lain dia percaya adanya kerja sama dengan Bukit Algoritma akan memperkuat ekosistem yang ada. "Ini cocok sekali karena tidak mungkin membangun daerah yang lain kalau di desanya belum siap," katanya.

Baca juga : Skuad Garuda Mulai Adaptasi Dengan Arena Pertandingan

Menurutnya, pembangunan itu terdiri dari satu kekuatan sumber daya alam (SDA), Sumber Daya Manusia (SDM) dan bisa menarik kapital dan teknologi untuk masuk. Capital dan teknologi itu akan melihat minat marketnya seperti apa untuk memanfaatkan daerah.

"Kami di Jababeka dan President University itu sudah memiliki banyak pelanggan jaringan internasional dengan badannya lebih dari 2000 perusahaan dari 34 negara," tutur Darmono.

Dia menerangkan proses sinergi antara kota industri dengan desa inovatif. Nantinya 100 kota industri akan meniru konsep one village one product yang saat ini tengah berkembang di Jepang. Dimana satu desa harus ada satu keunggulan.

Baca juga : Kaum Milenial Gerakan Mesin IESPA Menuju Persaingan Dunia

"Kami ingin nuansa desa tidak berubah tapi ada kotanya. Lalu dibangun kawasan industri yang ada pabriknya. Jadi ekosistem itu adalah desa dengan produk-produknya unggulannya masuk dalam kawasan industri," ungkapnya.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.