Dark/Light Mode

Pertamina Dan Gojek Wujudkan Motor Setrum

Jokowi Pede Indonesia Rajai Kendaraan Listrik

Jumat, 25 Februari 2022 09:00 WIB
Presiden Joko Widodo (tengah) didampingi Dirut Pertamina Nicke Widyawati (kiri) menghadiri Peluncuran Kolaborasi Pengembangan Ekosistem Kendaraan Listrik di SPBU MT Haryono, Jakarta, Selasa (22/2/2022). (ANTARA FOTO/HO/Setpres-Muchlis Jr/wpa/hp).
Presiden Joko Widodo (tengah) didampingi Dirut Pertamina Nicke Widyawati (kiri) menghadiri Peluncuran Kolaborasi Pengembangan Ekosistem Kendaraan Listrik di SPBU MT Haryono, Jakarta, Selasa (22/2/2022). (ANTARA FOTO/HO/Setpres-Muchlis Jr/wpa/hp).

 Sebelumnya 
Hemat Biaya Operasional

Chief Executive Officer (CEO) yang juga Co-Founder Gojek Kevin Aluwi mengaku, dengan uji coba komersial motor listrik untuk digunakan mitra driver Gojek, diharapkan bisa mendapatkan berbagai insight. Khususnya yang terkait operasional, pengalaman, penghematan hingga kemudahan penggantian baterai sebagai sumber daya kendaraan listrik. “Insight ini bisa kami manfaatkan untuk menjadi landasan rencana bisnis Electrum ke depannya,” terang Kevin.

Baca juga : Ketemu Presiden Jokowi, Puteri Indonesia Puji Rencana Pembangunan IKN

Apalagi Pertamina, Gojek dan Electrum juga telah melakukan uji coba komersial tahap satu motor listrik. Hasilnya, pemanfaatan motor listrik dapat diterima dengan baik oleh mitra driver dan konsumen. “Mitra driver bisa menghemat biaya operasional hingga 30 persen, atau mencapai Rp 500 ribu sampai dengan Rp 700 ribu dalam sebulan,” jelasnya.

Direktur Utama PT Wika In[1]dustri Manufaktur (WIMA) Muhammad Samyarto menambahkan, kolaborasi ini dapat mempercepat realisasi untuk transisi penggunaan energi berkelanjutan. Dan mengajak masyarakat menggunakan kendaraan ramah lingkungan dan penggerak daya yang sangat efisien. “Kami melalui Gesits akan menyediakan motor listrik beserta infrastrukturnya.

Baca juga : Kebutuhan Transportasi Meningkat, Pupuk Indonesia Pastikan Kelancaran Distribusi

Konsorsium menargetkan produksi kendaraan listrik hingga 5.000 unit pada tahun 2023,” katanya. Adapun pada tahap awal, sebanyak 250 unit motor Gogoro dan 250 unit motor Gesits dijadikan sebagai pilot project. Founder, CEO, dan Chairman of the Board of Gogoro Horace Luke berharap dapat mengubah wajah transportasi perkotaan di Indonesia.

Terlebih teknologi baterai swap dari Gogoro merupakan generasi baru sumber daya listrik, yang menyediakan platform terbuka bagi kendaraan roda-dua. “Kami ingin memperkenalkan kendaraan listrik yang bisa di isi daya dengan cepat, aman dan mudah,” tegasnya.

Baca juga : BKS Gaspol Garap Kendaraan Listrik

Dihubungi terpisah, Direktur Eksekutif Energy Watch Mamit Setiawan optimistis, kerja sama tersebut membuahkan hasil manis. Dia yakin, kendaraan listrik di Indonesia akan terus berkembang di masa mendatang, sejalan dengan komitmen Pemerintah mengurangi emisi karbon. “Kolaborasi BUMN dan swasta ini tentunya langkah positif untuk merealisasikan target Pemerintah tersebut,” kata Mamit kepada Rakyat Merdeka, kemarin.

Sebab, masing-masing perusahaan yang terlibat memiliki kemampuan dan kapasitas yang baik di sektor industri kelistrikan. “Kita lihat Pertamina juga sangat siap dengan infrastruktur-infrastruktur yang dibutuhkan dalam kendaraan listrik ini,” katanya. Mamit menilai, ekosistem kendaraan listrik ini akan terus berkembang dengan melibatkan lebih banyak lagi pelaku usaha. “Ini juga kesempatan untuk brand-brand lokal kendaraan listrik maju. Jangan brand luar yang menguasai. Karena pangsa pasarnya besar sekali,” tandasnya. [IMA]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.