Dark/Light Mode

Kualitas Terus Turun, Koperasi Produsen Gayo Highland Di Aceh Curhat Ke Menteri Teten

Jumat, 25 Februari 2022 21:06 WIB
Menteri Teten (kanan) di Gudang Proccessing Kopi milik Koperasi Produsen Gayo Highland, di Aceh Tengah, DI Aceh. (Foto: Dok. Kemenkop UKM)
Menteri Teten (kanan) di Gudang Proccessing Kopi milik Koperasi Produsen Gayo Highland, di Aceh Tengah, DI Aceh. (Foto: Dok. Kemenkop UKM)

RM.id  Rakyat Merdeka - Koperasi Produsen Gayo Highland, Aceh Tengah menyampaikan keluhannya kepada Menteri Koperasi dan UKM (Menkop UKM) Teten Masduki terkait musim panen kopi yang kerap bersamaan dengan turunnya musim hujan. Sehingga, kualitas kopi yang tengah dijemur menurun.

"Kami membutuhkan Rumah Jemur Kopi atau Green House agar harga kopi di pasar, baik domestik maupun ekspor, tetap terjaga bagus," curhat seorang perwakilan petani yang juga anggota Koperasi Produsen Gayo Higland, dalam acara diskusi dengan Menteri Teten di Gudang Proccessing Kopi milik Koperasi Produsen Gayo Highland, di Aceh Tengah, Provinsi DI Aceh, yang dikutip, Jumat (25/2).

Masalah lain disampaikan, Ketua Koperasi Produsen Gayo Highland Abdullah menyebutkan bahwa terkait masalah ekspor. Produksi kopi dari 700 lebih petani dengan total lahan 1.000 hektar sudah terbilang besar, yaitu sebesar 54 Lot.

Baca juga : KPK Panggil Tersangka Korupsi Proyek Jalan Di Buru Selatan

Namun, Abdullah mengakui, margin yang diterima koperasi (dan para petani kopi) masih belum maksimal karena ekspor masih melalui perantara atau mitra.

"Padahal, kita tinggal selangkah lagi untuk bisa melakukan ekspor sendiri. Kami mohon dukungan dari Kementerian Koperasi dan UKM untuk mewujudkan itu," kata dia.

Menanggapi keluhan tersebut, Menteri Teten memberikan beberapa solusi strategis bagi petani kopi dan koperasi kopi di Aceh Tengah agar mampu menembus pasar global.

Baca juga : Puan Galak Ke Menaker

"Pertama, saya mengusulkan yang berhubungan langsung dengan buyer bukan petani, melainkan koperasi petani kopi," bebernya.

Ia bilang, arahan Presiden Jokowi untuk memperkuat sektor pangan nasional dengan membangun Corporate Farming di seluruh Indonesia. Di mana tidak ada lagi petani-petani perorangan berlahan kecil yang berhubungan dengan buyer.

"Harus bergabung ke koperasi agar memiliki kualitas produk yang baik, efisien, dan masuk skala ekonomi," imbau Menteri Teten.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.