Dark/Light Mode

Nggak Latah Ngikutin Lonjakan Minyak Dunia

Harga BBM Pertalite Dipastikan Tak Naik

Senin, 7 Maret 2022 07:59 WIB
Ilustrasi
Ilustrasi

 Sebelumnya 
Kepedulian atau pemberian subsidi merupakan wilayah administrasi negara. Sehingga, menjadi tanggung jawab Pemerintah bukan badan usaha. Sedangkan tugas Pertamina sebagai badan usaha adalah mencari keuntungan, untuk kemudian dikembalikan kepada seluruh rakyat Indonesia.

“Perlu ada penataan ulang mengenai pembagian peran tersebut. Menurut saya, tugas melindungi daya beli masyarakat bukan menjadi tupoksi Pertamina. Tetapi domain negara, yang dalam hal ini dilaksanakan oleh Pemerintah,” ucapnya.

Sehingga, Komaidi berpendapat, Pemerintah dan Pertamina perlu lebih proporsional dalam mengambil kebijakan.

Dia mencontohkan, BBM dengan RON 90 merupakan nonsubsidi yang tidak diberikan subsidi di APBN. Maka, semua pihak yang terkait dengan penentuan harga perlu konsisten jika BBM dengan kategori nonsubsidi, Pemerintah tidak bisa menetapkan harganya karena harus mengacu pada mekanisme pasar.

“Maksimal yang dapat dilakukan adalah menetapkan batasan harga tertinggi dan harga terendah untuk melindungi kepentingan produsen dan konsumen. Jika, memang tidak dibolehkan untuk disesuaikan harganya, saya kira, kita perlu konsisten menjadikan RON 90 sebagai BBM subsidi,” katanya.

Baca juga : Permintaan Tinggi Jelang Puasa, Harga Pangan Merangkak Naik

Dirugikan

Pengamat Ekonomi Energi Universitas Gadjah Mada (UGM) Fahmy Radhi, mengatakan sebagai negara net importer, Indonesia sangat dirugikan dengan kenaikan harga minyak dunia hingga di atas 110 dolar AS per barel.

Kenaikan harga minyak tersebut akan sangat memberatkan beban APBN.

“Beban APBN itu untuk memberikan kompensasi pada saat Pertamina menjual BBM di bawah harga keekonomian. Kalau tidak ada kenaikkan harga BBM di dalam negeri, beban APBN semakin berat,” katanya.

Kendati demikian, ujar dia, apabila ada kebijakan kenaikan harga hal itu dilematis bagi Pemerintah. Pasalnya, kenaikan harga BBM berpotensi menaikkan inflasi dan menurunkan daya beli masyarakat.

Baca juga : Kenaikan Harga Minyak Dunia Bisa Timbulkan Ketidakpastian Ekonomi Global

Maka, pada saat harga minyak dunia di atas 100 dolar AS per barel, Pemerintah perlu menaikkan harga BBM secara selektif, yakni menaikkan harga Pertamax ke atas dan menghapus Premium.

“Namun jangan naikkan harga Pertalite,” kata dia.

Menurut Fahmy, kenaikan harga Pertamax ke atas tidak akan berpengaruh terhadap inflasi dan tidak menurunkan daya beli masyarakat.

Alasannya, proporsi konsumen kecil dan Pertamax tidak digunakan tranportasi, sehingga tidak secara langsung menaikkan biaya distribusi yang memicu kenaikan harga-harga kebutuhan pokok yang memicu inflasi dan memperburuk daya beli rakyat.

Sebelumnya, Vice President Corporate Communication Pertamina Fajriyah Usman mengatakan, Pertamina terus mencermati kenaikan harga minyak mentah dunia dan dampak-dampak strategisnya.

Baca juga : Harga Minyak Dunia Melonjak, Pertamina Pastikan Pasokan Energi Tetap Aman

Yang pasti, kata dia, Pertamina berupaya menjaga pasokan BBM dan Elpiji nasional, menjamin distribusi komoditas penting tersebut sampai ke seluruh masyarakat Indonesia.

Serta memastikan keberlanjutan ekosistem energi nasional di tengah tantangan harga minyak mentah dunia yang terus melambung.

“Kegiatan operasional Pertamina dari hulu, kilang sampai hilir, tetap berjalan dengan baik untuk menjaga ketahanan energi nasional,” ujar Fajriyah.

Menurut dia, dengan upaya ini Pertamina memastikan ekosistem migas nasional juga dapat berjalan dengan baik agar terus menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi nasional.

“Dengan dukungan stakeholder, Pertamina akan terus meningkatkan kinerja menghadapi tantangan dinamika energi global. Dan transisi energi dunia agar menjamin ketahanan dan kemandirian energi nasional yang sangat diperlukan untuk pertumbuhan ekonomi pasca pandemi Covid-19,” katanya. [FAZ]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.