Dark/Light Mode

Pemerintah Tancap Gas Garap Hunian Khusus Anak Muda

Kamis, 17 Maret 2022 15:05 WIB
Staf Khusus Menteri Bidang Perumahan Kementerian PUPR Iskandar Saleh saat webinar Warta Ekonomi, Kamis (17/3). (Foto: Istimewa)
Staf Khusus Menteri Bidang Perumahan Kementerian PUPR Iskandar Saleh saat webinar Warta Ekonomi, Kamis (17/3). (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Ekonomi tahun ini diprediksi tumbuh positif. Begitu juga sektor properti yang didukung dengan konsumen anak muda alias milenial akan semakin tumbuh positif di tahun ini.

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengajak para pengembang dan  stakeholder sektor properti untuk bahu membahu memenuhi permintaan hunian guna mengurangi backlog perumahan di Indonesia.

Staf Khusus Menteri Bidang Perumahan Kementerian PUPR Iskandar Saleh mengatakan, dalam RPJMN 2020-2024, pemerintah menargetkan pengurangan backlog dari semula 11 juta unit menjadi 6,7 juta unit.

Baca juga : Penundaan Pemilu Terlaksana Jika Dukungan Rakyat Kuat

Untuk tahun ini, sasaran itu dijabarkan dalam sejumlah program di antaranya program FLPP 200 ribu unit, SBUM 200 ribu unit, BP2PT 312 unit, program BP Tapera 100 ribu unit, dan program dari SMF 10 ribu unit.

"Besaran tersebut menjadi tantangan sekaligus peluang kita bersama, untuk itu kami mengajak para pemangku kepentingan, para stakeholder sektor perumahan untuk bahu membahu saling asah, asih, asuh mencapai target yang ditetapkan pemerintah," ujar Iskandar dalam webinar Warta Ekonomi dilihat Kamis (17/3).

Diskusi tersebut bertajuk Properti Sebagai Lokomotif PEN: Memaksimalkan Potensi Hunian Milenial dan MBR sebagai Andalan Sektor Properti ini. Dalam acara tersebut ia optimis hunian generasi milenial berpotensi besar mendorong pertumbuhan sektor ini lebih tinggi lagi.

Baca juga : Pengusaha Minerba Tak Bisa Nakal Lagi

Berdasarkan survei Property Outlook 2022 yang dilakukan Knight Frank Indonesia, menggambarkan 63 persen responden yang menyatakan optimis bahwa kondisi perekonomian nasional akan membaik pada 2022. Demikian juga sektor properti yang diprediksi akan tumbuh lebih positif.

Kemudian terdapat beberapa tren peluang yang akan mewarnai adaptasi strategi bisnis di sektor properti tahun depan. Hal ini di antaranya adalah ekspansi data center, transformasi digital, sektor kreatif dan inovasi, logistik dan fulfillment center. Serta preferensi rumah tapak yang masih menjadi favorit, dan dukungan sistem pembayaran properti.

"Penting dicatat Indonesia akan mengalami bonus demografi yang terjadi pada saat jumlah penduduk produktif rentang usia 15-64 tahun lebih besar dibandingkan penduduk usia nonproduktif pada tahun 2030," katanya.

Baca juga : Pemerintah Diminta Tingkatkan Upaya Pemulihan Korban Bencana Alam

Pada saat tersebut generasi milenial dalam jumlah yang dominan dan menggantikan generasi X. Apalagi katanya, pemberian stimulus di sektor properti di tahun ini terus berlanjut seperti bantuan pembiayaan perumahan, perpanjangan fasilitas PPN DTP (diskon pajak), penetapan suku bunga acuan BI yang rendah, relaksasi LTV/ FTV (DP 0 Persen), relaksasi ATR sektor properti menjadi 20-35 persen, dan pemberian masa transisi penerbitan Persetujuan Pembangunan Gedung (PPG) bagi Pemda yang belum memiliki perda tentang PPG.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.