Dark/Light Mode

SKK Migas Catat Lifting Minyak Capai 611,7 Ribu Barel Per Hari

Jumat, 22 April 2022 20:20 WIB
Pengeboran minyak. (Foto: Antara)
Pengeboran minyak. (Foto: Antara)

RM.id  Rakyat Merdeka - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mencatat lifting minyak selama Januari-Maret 2022 rata-rata 611,7 ribu barel per hari (bph). Jumlah tersebut masih di bawah target dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2022 sebesar 703 ribu bph.

Lifting gas, rata-rata kuartal I-2022 sebesar 5.321 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD). Padahal targetnya 5.800 MMSCFD.

Menurut Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto, belum tercapainya target lifting migas tersebut karena sejumlah kendala. Di mana awal produksi (entry point) pada awal tahun 2022 rendah akibat dampak pandemi Covid-19.

Baca juga : Maaf, Lionel Messi Ditolak Kembali Ke Barcelona

"Dampak dari pandemi 2021, jadi kita lost di sana sekitar 20 ribu barel per hari (bph), kemudian mostly juga dampak dari unplanned shutdown," kata Dwi saat konferensi pers Kinerja SKK Migas Kuartal I-2022, Jumat (22/4).

Unplanned shutdown atau pemadaman tak terencana ini menjadi dampak yang paling berpengaruh terhadap produksi migas. Dwi membeberkan, pada awal 2021, produksinya pernah tembus hingga 687 ribu barel minyak per hari, kemudian turun ke 648 BOPD di Mei 2021. Setelah itu, kata Dwi,  produksi minyak meningkat terus hingga Agustus 2021.

“Tapi kemudian kena lagi di COB PMTS dan PPDM ini ada turn around di train 2 tripped. Ini kemudian yang membuat produksi lifting kembali turun lagi, karena ada gangguan tersebut,” katanya.

Baca juga : Migor Mahal, Minyak Kelapa Bisa Jadi Alternatif

Kemudian, di akhir 2021, ada kondisi yang memperparah entry point di 2022. Yakni, penangkal petir PHR Rokan tersambar sehingga membuat produksi menurun jadi 616 BOPD di Januari 2022.

“Ditambah lagi EMCL sempat blackout karena ada sambungan kabelnya terbakar. Jadi ini adalah unplanned shutdown yang terjadi dan februari-maret ini kita sudah mulai membaik lagi. Tapi sayang terakhir di minggu-minggu terakhir ada problem,” terangnya.

Untuk menghadapi unplanned shutdown, pihaknya pun melakukan berbagai strategi. Namun, belum maksimal. “ini adalah hal-hal yang kalau kita lihat sekarang lawan kita yang paling utama adalah unplanned shutdown. Ini yang akan kita coba nanti bagaimana bisa menurunkan unplanned shutdown, ini sudah jadi strategi tapi so far belum sukses,” tandasnya. [DRS]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.