Dark/Light Mode

Tak Mau RI Terus Jadi Konsumen

Defend ID Gandeng Turki Dan Prancis Bikin Alutsista

Selasa, 10 Mei 2022 07:30 WIB
Presiden Jokowi meluncurkan Holding dan Program Strategis BUMN Industri Pertahanan Defend ID, Rabu (20/04/2022), di Surabaya. (Foto: BPMI Setpres/Laily Rachev).
Presiden Jokowi meluncurkan Holding dan Program Strategis BUMN Industri Pertahanan Defend ID, Rabu (20/04/2022), di Surabaya. (Foto: BPMI Setpres/Laily Rachev).

 Sebelumnya 
Sayangnya, ia tak merinci total nilai kerja sama tersebut. Namun Menteri Pertahanan Prabowo Subianto pernah menyebutkan, bahwa nilai perawatan dan modernisasi 41 kapal perang TNI AL saja, mencapai 1,1 miliar dolar Amerika Serikat (AS), setara Rp 15,7 triliun.

Sebelumnya, Direktur Utama anggota holding PT Dahana Wildan Widarman berharap, dengan hadirnya berbagai produk pertahanan, Defend ID dapat bersaing dengan negara-negara maju dan meningkatkan bargaining Indonesia di mata internasional.

Karena itu, pihaknya turut berinovasi untuk memperkuat Alat Utama Sistem Senjata (Alutsista) dan Alpalhankam Nasional.

Baca juga : Pemerintah Tanggung Biaya Tes Dan Perawatan Hepatitis Akut

Misalnya, dengan melakukan uji coba roket tanpa asap pertama di Indonesia, atau propelan smokeless. Nantinya, produk itu akan diaplikasikan pada roket-roket pertahanan lain hasil produksi Dahana.

Selain bahan peledak militer, ia berupaya memajukan industri bahan peledak di sektor komersil, berbasis dual use of technology dari Asam Nitrat pekat. Di mana Dahana berkolaborasi dengan Pindad mewujudkan kemandirian propelan tersebut.

“Turunan asam nitrat untuk sektor militer itu terdapat spherical powder propellant untuk isian peluru,” kata Wildan melalui siaran pers, Kamis (21/4).

Baca juga : Otda Kemendagri Lebaran Di Metaverse

Tak hanya itu, saat ini tengah dibangun pabrik amonium nitrat di Bontang, Kalimantan Timur yang akan rampung akhir 2022.

Bahkan, Dahana telah memiliki pabrik elemented detonator pertama di Indonesia.

Direktur Teknologi dan Pengembangan Dahana, yang juga Ketua Pelaksana Peluncuran Holding Defend ID Suhendra Yusuf RPN menjelaskan, pembangunan pabrik yang berlokasi di Energetic Material Center (EMC) Dahana, Subang, Jawa Barat ini, merupakan salah satu langkah perusahaan mewujudkan kemandirian teknologi bahan peledak dalam negeri.

Baca juga : Evita Nursanty: Saya Percaya, Holding Pertahanan Ini Bisa Bikin RI Disegani

Yakni dengan menguasai aspek bahan baku detonator, yang merupakan strategi backward integration dari hilir ke hulu.

“Melalui pabrik ini, kami menghasilkan bahan peledak, khususnya detonator dengan kualitas terbaik dan harga yang kompetitif,” kata Suhendra kepada Rakyat Merdeka, kemarin.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.