Dark/Light Mode

Miliki Captive Market UMKM

Kinerja BRI Paling Ciamik

Rabu, 25 Mei 2022 07:30 WIB
Ilustrasi PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (Foto: Antara).
Ilustrasi PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (Foto: Antara).

 Sebelumnya 
Dia mengingatkan, bank digital dapat bergerak lebih luwes karena kapitalisasinya lebih kecil. Untuk itu, dia menyarankan BRI perlu terus mendorong akselerasi digital agar pergerakannya bisa diatur untuk melaju dengan kecepatan tinggi.

Prospek BRI Kinclong

Lucky menyampaikan, gejolak ekonomi yang terjadi saat ini masih menempatkan perbankan di posisi netral untuk jangka pendek dan menengah.

Baca juga : Desi Indarti, Majukan UMKM Indonesia Lewat Bisnis Fashion

Meski demikian, sudah ada bank yang punya prospek positif dengan kinerjanya yang signifikan di kuartal I-2022.

Sinyal kuat sudah dirasakan pasar dari meningkatnya mobilitas serta pelonggaran kebijakan pembatasan dari Pemerintah.

“Industri sudah berfungsi, sudah ada banyak pertunjukan, hiburan. Perbankan yang tadinya mengalami tekanan karena restrukturisasi kredit, kini sudah mendapatkan angin segar untuk jangka panjang,” katanya.

Baca juga : Jasa Raharja Terapkan Parameter Utama Kinerja Pelayanan

Pemulihan aktivitas tersebut menjadi energi baru perbaikan pertumbuhan industri perbankan.

Sebelumnya, Direktur Utama BRI Sunarso bilang, pencapaian laba BRI tak lepas dari pulihnya perekonomian nasional. Serta, menggeliatnya aktivitas pelaku UMKM yang merupakan core business BRI.

“Kondisi UMKM yang mulai pulih saat ini mendorong penyaluran kredit BRI tumbuh 7,43 persen (yoy) menjadi sebesar Rp.1.075,93 triliun. Pertumbuhan tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan penyaluran kredit perbankan nasional di kuartal I-2022 sebesar 6,65 persen,” kata Sunarso, di Jakarta, belum lama ini.

Baca juga : Erick Happy Kinerja BRI Positif Dan Sehat

Secara umum, portofolio kredit UMKM BRI tercatat tumbuh sebesar 9,24 persen yoy. Yakni dari Rp 826,85 triliun di akhir Maret 2021 menjadi Rp 903,29 triliun di akhir Maret 2022.

Selain itu, kualitas kredit yang membaik tersebut juga disebabkan oleh restrukturisasi kredit terdampak Covid yang saat ini terus menurun secara gradual.

Hingga akhir kuartal I-2022 tercatat restrukturisasi kredit terdampak Covid sebesar Rp 144,27 triliun. Atau telah turun sebesar Rp 103,75 triliun apabila dibandingkan dengan total akumulasi restrukturisasi yang mencapai Rp 248,02 triliun. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.