Dark/Light Mode

Genjot Konektivitas Bandara, Joglosemar Bidik Turis Asing

Sabtu, 6 Juli 2019 07:37 WIB
Polana B. Pramesti
Polana B. Pramesti

RM.id  Rakyat Merdeka - Pemerintah optimistis kawasan Jogjakarta, Solo serta Semarang (Joglosemar) akan meningkatkan jumlah wisatawan mancanegara. 

Optimisme ini tak lepas dari pengoperasian Bandara Internasional Yogyakarta (Yogyakarta International Airport/YIA) di Kulon Progo, Yogyakarta ditunjang dengan peningkatan kapasitas dua bandara lain, yakni Adi Soemarmo (Solo) dan Ahmad Yani (Semarang). 

Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Polana B. Pramesti mengatakan, penambahan kapasitas tiga bandara tersebut dilakukan dalam rangka meningkatkan pergerakan pesawat dan penumpang dari dan ke wilayah pariwisata Joglosemar. 

Baca juga : Sri Mulyani Janji Kurangi Tenaga Kerja Asing

“Saya mengharapkan strategi transportasi yang sudah terencana ini dapat berjalan dengan baik sehingga mendorong pertumbuhan kemajuan wisatawan, baik domestik maupun mancanegara yang pada akhirnya pertumbuhan ekonomi di wilayah Yogyakarta, Solo dan Semarang dapat berkembang pesat,” katanya dalam acara lokakarya wartawan Kemenhub di Bandara Internasional Yogyakarta, kemarin.

Menurutnya, dalam rangka mewujudkan hal tersebut, pemerintah memerlukan dukungan dari stakeholder dan pihak terkait lainnya seperti pemerintah daerah, BUMN dan swasta. 

Sementara PT Angkasa Pura I yakini akan memberikan dampak positif di daerah Kulonprogo dari pengoperasian Bandara Internasional Yogyakarta. 

Baca juga : Panglima TNI Tulis Ayat Tentang Fitnah

Direktur Utama AP I Faik Fahmi menyebutkan, meski belum 100 persen beroperasi Bandara Internasional Yogyakarta akan menampung sebanyak 14 juta penumpang pada penyelesaian bandara ini di akhir tahun 2019. 

“Ini baru 65 persen, untuk 100 persen akan selesai Desember 2019. Kalau dari sisi kapasitas jika sudah selesai 100 persen bisa menampung sebanyak 14 juta penumpang," ujarnya.

Pengoperasian bandara baru ini masih berjalan sementara namun sudah disesuaikan berdasarkan kebutuhan penerbangan. “Saya kira  ini menjadi bandara yang pembangunannya tercepat di dunia mungkin, hanya dalam waktu satu tahun lebih sedikit sudah bisa diselesaikan," tegasnya. 

Baca juga : Rekam Biometrik Dibatalkan, Beban Jemaah Haji Jadi Lebih Ringan

Faik menambahkan,  bahwa API memiliki tiga peran penting strategis. Pertama, sebagai korporasi negara yang memang harus bisa mendapatkan laba memberikan dividen. “Di sini peran strategis kita bagaimana pertumbuhan ekonomi indonesia itu bisa dipacu dengan pengembangan konektivitas udara,” tuturnya. 

Faik meyakini adanya bandara baru ini mampu menumbuhkan pertumbuhan ekonomi."Tahun 2015 dan tahun 2016 target pertumbuhan ekonomi di kulonprogo itu 5,4 persen, dan itupun tidak tercapai. Tapi, di 2019 sampai dengan April, pertumbuhan ekonomi di Kulonprogo sudah 10,6 persen. Naiknya sangat signifikan padahal bandara belum selesai dioperasikan. Bayangkan kalau sudah operasi 100 persen pasti dampaknya akan besar terhadap ekonomi daerah," jelasnya. 

Untuk diketahui, Joglosemar masuk dalam 10 top destinasi wisata atau 10 Bali Baru di Indonesia. Karena, Joglosemar menjadi pilar dari destinasi prioritas dengan ikon Borobudur. [KPJ].
 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.