Dark/Light Mode

Garap Bisnis Domestik Dan Internasional

Erick: BSI Jadi Top 10 Global Islamic Bank...

Sabtu, 2 Juli 2022 07:31 WIB
Menteri BUMN Erick Thohir. (Foto: ANTARA).
Menteri BUMN Erick Thohir. (Foto: ANTARA).

 Sebelumnya 
Dia menyarankan, BSI juga menambah cabangnya di wilayah ASEAN (Association of Southeast Asian Nations). Sebab, BSI sudah mampu dari sisi size, untuk bersaing dengan perbankan syariah lainnya di kawasan Asia Tenggara. Seperti Malaysia, maupun Singapura.

“BSI sebetulnya sudah masuk dalam tahap ASEAN integrated bank. Artinya, bank-bank besar di kawasan Asia Tenggara dapat membuka cabang untuk menghimpun dana, sekaligus menyalurkan pembiayaan di negara-negara anggota ASEAN,” ucap Toto kepada Rakyat Merdeka, kemarin.

Beroperasinya cabang BSI di Dubai, kata Toto, diharapkan mampu menarik banyak investor untuk mengembangkan industri halal nasional ke depan. Dengan model akad syariah yang kompetitif, BSI dapat mengumpulkan dana investor Muslim global.

Baca juga : Perluas Bisnis Internasional, BNI Teken MoU Dengan KB Kookmin Bank

“BSI akan diminati investor. Karena dapat menyajikan layanan perbankan syariah yang semakin kompetitif,” yakinnya.

Bahkan single system BSI, menurutnya, dapat memperkuat koordinasi operasional dan digital perseroan, sehingga dapat meningkatkan efisiensi.

“Ada banyak potensi bisnis baru dengan mengoptimalkan integrasi data nasabah,” ujar Toto.

Baca juga : Kalbe International Bersama Niitaka Hadirkan Fitbar di Jepang

Sindikasi Syariah

Langkah bisnis BSI yang agresif juga terlihat di dalam negeri. Baru-baru ini, BSI memimpin pembiayaan sindikasi syariah senilai Rp 1,34 triliun dalam Proyek Kerja Sama (PKS) Jalan Tol Semarang-Demak, dengan total investasi mencapai Rp 5,44 triliun.

Langkah tersebut merupakan komitmen BSI dalam mendukung pengembangan infrastruktur di Indonesia, yang diharapkan membawa multiplier effect pada perekonomian nasional.

Baca juga : Gaet Institusi Keuangan Dunia, BSI Bidik Masuk Top 10 Global Islamic Bank

BSI berperan sebagai Joint Mandated Lead Arranger (JMLA) bersama Bank Mandiri. Porsi pembiayaan yang terbentuk Rp 3,80 triliun. Terdiri dari porsi Syariah Rp 1,34 triliun, dan porsi Konvensional Rp 2,46 triliun.

Partisipan pemberi fasilitas Syariah adalah BSI, BPD (Bank Pembangunan Daerah) Sumatera Utara (UUS), Bank Aceh, Bank Jatim (UUS), Bank Riau Kepri Syariah, Bank Jateng (UUS) dan PT SMI (UUS).
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.