Dark/Light Mode

Lima Ruas Tol Trans Jawa Siap Diresmikan

Kementerian BUMN Ngarep Ekonomi Lokal Terdongkrak

Kamis, 20 Desember 2018 13:29 WIB
Menteri BUMN Rini M Soemarno (ketiga kiri) turut mendampingi Presiden Jokowi (keempat kiri) dalam peresmian Tol Trans Jawa, Kamis (20/12). (Foto: @KemenBUMN)
Menteri BUMN Rini M Soemarno (ketiga kiri) turut mendampingi Presiden Jokowi (keempat kiri) dalam peresmian Tol Trans Jawa, Kamis (20/12). (Foto: @KemenBUMN)

RM.id  Rakyat Merdeka - Mobilitas masyarakat di Pulau Jawa sangat tinggi. Volume kendaraan pun semakin bertambah. Apalagi saat momen Lebaran dan liburan akhir tahun. Bisa membludak. Sebab, itu Kementerian BUMN terus memacu penyelesaian Tol Trans Jawa. Dipimpin voorijder, rombongan Kementerian BUMN menunggangi mobil SUV (sport utility vehicle/SUV) berbaris rapi menembus ruas tol anyar di wilayah Jawa. Baik jalan, marka, dan tempat peristirahatan (rest area) terlihat bersih, bahkan masih kinclong.

Kegiatan ini sebagai bentuk dorongan Kementerian BUMN kepada Jasa Marga dan Waskita Karya. Kedua perseroan itu tengah mengerjakan lima ruas bagian Tol Trans Jawa. Tujuannya, agar bisa segera diresmikan Presiden Joko Widodo dalam waktu dekat. Kelima ruas yang dimaksud meliputi Batang-Semarang sepanjang 75 km, Semarang-Solo Segmen Salatiga-Kartasura 31 km, Ngawi-Kertosono-Kediri segmen Wilangan-Kertosono 37,9 km. Begitu juga dengan ruas Gempol-Pasuruan segmen Pasuruan-Grati sepanjang 14 km, dan Pemalang-Batang 39,2 km.

Deputi Restrukturisasi dan Pengembangan Usaha Kementerian BUMN Aloysius K Ro menyebut, proyek ini menjadi salah satu target besar pemerintah. Tujuannya, untuk menyambung konektivitas wilayah dan menekan biaya logistik. Aloysius meyakini, kehadiran tol Trans Jawa bisa memangkas jarak dan waktu tempuh dan mengurai kemacetan. Sehingga, bisa menghemat konsumsi bahan bakar minyak (BBM). “Dengan adanya tol Trans Jawa, akan mendorong perekonomian di sekitar jalan tol. Ini merupakan pencapaian yang sangat dinanti oleh masyarakat,” tuturnya.

Baca juga : Penyerapan Tenaga Kerja Lokal Terkesan Ngambang

Aloysius menegaskan, Kementerian BUMN sudah merajut Jakarta-Surabaya dengan tol Trans Jawa sepanjang 760 km. Karya tersebut semakin memperkuat peran strategis BUMN sebagai agen pembangunan. Tak sampai di situ, Aloysius berharap, tersambungnya tol Trans Jawa bisa melecut semangat BUMN muwujudkan konektivitas antar wilayah. Tentu juga meningkatkan kiprahnya melalui industri jalan tol.

Sekadar informasi, Jasa Marga telah menyiapkan Tol Trans Jawa dengan 61 titik tempat istirahat berbagai macam tipe. Lengkap dengan zona UMKM yang menyediakan kuliner, serta oleh-oleh khas daerah setempat. Kedua perseroan juga melakukan sinergi BUMN berupa kerja sama pengadaan SPBU Pertamina di 18 titik rest area. Aloysius memastikan, BUMN bakal menyambung konektivitas antar wilayah lainnya.

Tol Trans Jawa digarap oleh Jasa Marga dan Waskita Karya. Sedangkan Hutama Karya, berjibaku mewujudkan konektivitas di Pulau Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi. “Indonesia ini luas. Karena itu, konektivitas adalah kunci dari pemerataan pembangunan. Jadi, ini benar-benar wujud nyata BUMN hadir untuk negeri, dalam mewujudkan visi pemerintah di bidang infrastuktur, khususnya jalan tol,” terang Aloysius.

Baca juga : Minim Nilai Tambah, Cuma Gali Lalu Jual

Terwujud Di Era Jokowi

Pengamat Transportasi Djoko Setijowarno mengapresiasi hal tersebut. Tol Trans Jawa sepanjang 1.167 km akan beroperasi penuh mulai hari ini, Kamis (20/12). Sebenarnya jaringan tol ini sudah direncanakan sejak Presiden Soeharto, namun baru terwujud di era Jokowi. Manfaat ekonominya, kata Djoko, perjalanan bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) dan angkutan logistik semakin cepat. Hanya saja, dia menilai perlu ada subsidi tarif untuk truk. Syaratnya, tidak kelebihan muatana dan dimensi.

Terkait rest area, Djoko menilai, keberadaannya perlu disediakan juga di dekat gerbang keluar tol. Dengan begitu, masyarakat setempat bisa menjual produk lokal dengan harga terjangkau karena lahan yang digunakan masih murah. “Pemda tidak harus memaksa pengelola rest area di tol menjual produk lokal. Harga sewa yang mahal, menyebabkan produk lokal kurang laris. Operator tol juga harus memberikan informasi keberadaan rest area di luar tol dekat pintu keluar tol. Ini sudah ditetapkan di Malaysia, di ruas Tol Malaysia-Johor-Singapura,” terangnya.

Baca juga : Bank Mantap Pede, Bisnisnya Moncer

Soal keselamatan, Djoko meminta operator lebih serius. Salah satu cara yang dilakukan adalah dengan mengimbau pengemudi untuk beristirahat. Minimal selama sebulan pasca diresmikan. Menurutnya, pengoperasian Tol Trans Jawa, bisa mengurangi pendapatan restoran dan SPBU di jalan arteri nasional yang biasa menjadi tempat singgah bus AKAP. Masyarakat berprofesi sebagai buruh tani yang kehilangan pekerjaan, perlu diakomodir dan dicarikan pekerjaan baru. [MEN]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.