Dark/Light Mode

BSI Dan LPEI Genjot Ekspor Nasional Lewat Pembiayaan Syariah

Kamis, 21 Juli 2022 10:29 WIB
Foto: dok. BSI
Foto: dok. BSI

 Sebelumnya 
Sementara impor Juni 2022 mencapai 21 miliar dolar AS (Rp 315,4 triliun), naik sekitar 21,98 persen dibandingkan bulan yang sama pada 2021. Hal ini menandakan neraca perdagangan Indonesia pada Juni 2022 mengalami surplus sebesar 5,09 miliar dolar AS (Rp 76,45 triliun).

Capaian ini sambung Hery, menjadi spirit untuk bersama mendorong transaksi ekspor sebagai salah satu sumber devisa negara yang mampu membangkitkan perekonomian nasional. Sebab dengan surplusnya neraca perdagangan akan menggeliatkan roda perekonomian sehingga mampu mendorong dan menciptakan lapangan pekerjaan.

“Hal ini menjadi peluang yang harus diambil BSI untuk menjadi mitra perbankan syariah yang siap mendampingi para pelaku usaha, baik segmen korporasi, retail maupun UMKM yang memiliki kapabilitas usaha ekspor,” ujarnya.

Baca juga : Srikandi NTT Gaet Milenial Lewat Senam Zumba

Sehingga ke depan diharapkan, segmen usaha ini mampu bertahan dan bersaing, serta akan menjaga kestabilan ekonomi di Tanah Air.

Secara rinci, kerja sama ini meliputi penyediaan fasilitas pembiayaan, hingga pemanfaatan produk jasa perbankan syariah khusus transaksi ekspor serta impor untuk nasabah LPEI. Juga terkait layanan payroll penggajian pegawai.

Sinergi ini merupakan tindak lanjut kesepakatan yang telah dilakukan pada Maret lalu. Di mana nantinya lebih dari 6 ribu pegawai LPEI dapat menikmati layanan BSI tak hanya payroll, tapi juga fasilitas pembiayaan rumah, Multiguna, OTO, Gadai dan pembiayaan emas, serta produk simpanan seperti tabungan, giro dan deposito.

Baca juga : AS Dan Indonesia Latihan Garuda Canti Dharma 2022

Selain itu, dari sisi korporasi mendapatkan layanan mulai dari Transaction Banking termasuk cash management, virtual account, trade services dan penerimaan Devisa Hasil Ekspor (DHE). Juga layanan ritel lainnya sehingga memudahkan single access bagi nasabah LPEI untuk bertransaksi dengan cepat, aman, dan sesuai prinsip syariah.

Dalam kesempatan yang sama,  Direktur Eksekutif LPEI Riyani Tirtoso mengungkapkan optimisme senada. Pihaknya meyakini, sinergi dan kolaborasi yang dibangun pada akhirnya akan mendorong terciptanya pelaku usaha yang berdaya saing serta berkontribusi kepada ekspor nasional secara berkelanjutan.

“Besar harapan kami, kerja sama ini dapat terus dikembangkan dan ditingkatkan,” ucapnya.

Baca juga : Muhidin: Fundamental Ekonomi Nasional Kuat Hadapi Tekanan Ekonomi Global

Sebagai gambaran per Maret 2022 lalu, kinerja pembiayaan BSI tumbuh positif sebesar sebesar 11,59 persen secara year on year (yoy).

BSI juga mencatat portofolio pembiayaan berkelanjutan, sebesar Rp 48,25 triliun atau berkontribusi sekitar 27 persen dari total portofolio pembiayaan pada kurun waktu yang sama. Kualitas pembiayaan BSI semakin membaik dan terjaga.

Hal itu tercermin dari non performing financing (NPF) nett yang turun menjadi 0,90 persen pada Maret 2022. NPF Gross juga mengalami penurunan, semula sebesar 3,09 persen pada Maret 2021 menjadi sebesar 2,91 persen pada Maret 2022. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.