Dark/Light Mode

Lewat Grup WhatsApp

PLN Bengkayang Gelar Program Perang Padam

Senin, 15 Juli 2019 12:00 WIB
Bersihkan jaringan listrik dan pemangkasan pohon merupakan salah satu pekerjaan yang rutin dilakukan oleh Petugas Layanan Teknik PLN Bengkayang dalam kegiatan
Bersihkan jaringan listrik dan pemangkasan pohon merupakan salah satu pekerjaan yang rutin dilakukan oleh Petugas Layanan Teknik PLN Bengkayang dalam kegiatan "Perang Padam". (Foto : Humas PLN)

RM.id  Rakyat Merdeka - PT PLN (Persero) Unit Layanan Pelanggan (ULP) Bengkayang Kalimantan Barat menggelar program Perang Padam. Program ini untuk mengatasi kendala listrik padam di wilayah tersebut.

Seperti diketahui, kondisi topografi wilayah Kabupaten Bengkayang masih didominasi oleh kawasan hutan dan perkebunan milik warga. 

Manager ULP Bengkayang, Heri Suwanto mengatakan, 85 hingga 90 persen penyebab listrik padam di wilayah kerjanya disebabkan oleh pohon dan tanam tumbuh milik warga. 

"Untuk mengatasi hal ini, kita punya program Perang Padam. Koordinasi dan komunikasi menjadi faktor utama dalam mengatasi kendala yang ada, terutama dengan aparat pemerintah, tokoh agama serta pemuka masyarakat setempat," ujarnya.

Baca juga : Kasus Suap Ketua DPRD Tulungagung, KPK Geledah Kantor dan Rumah Pejabat Bappeda Jatim

Heri menyebut, untuk penyebaran informasi terkait kegiatan serta aktifitas sehari-hari terutama yang menyangkut layanan kelistrikan, telah dibentuk grup WhatsApp PLN Bengkayang Menyapa. 

Grup WhatsApp ini sangat efektif dalam menyebarkan berbagai informasi, terutama yang menyangkut layanan kelistrikan seperti info padam dan pemadaman sehingga warga dapat dengan cepat mengetahuinya.

"Grup WhatsApp itu sendiri beranggotakan seluruh aparat pemerintah, seperti Camat, Kapolsek, Danramil, Kades, Tokoh Agama serta  Tokoh Masyarakat, dan lainnya terutama di daerah yang rawan dan potensi gangguan listriknya cukup tinggi," kata Heri.

Diakuinya bahwa untuk menekan intensitas padam, PLN Kalbar mencanangkan program perang padam yang wajib dilaksanakan di seluruh unit layanan, termasuk di PLN Bengkayang. 

Baca juga : Waspadai Penumpang Gelap dan Penciptaan ‘Martir’

Program perang padam ini diharapkan dapat  menekan angka kejadian padam, sekaligus meningkatkan kualitas pasokan listrik ke pelanggan.

Heri menyebut, sebelum kegiatan perang padam ini dilaksanakan, intensitas gangguan listrik cukup tinggi, dalam sehari bisa terjadi 6 hingga 10 kali gangguan. 

"Namun sejak dilaksanakan, saat ini  paling hanya 1 atau 2 kali saja, itupun proses recovery nya lebih cepat kita lakukan, rata-rata dibawah 30 menit, kecuali kalau lokasi kejadiannya jauh atau gangguan yang  disebabkan pohon tumbang, upaya pemulihannya bisa lebih dari 1 jam," ungkap Heri.

PLN ULP Bengkayang membawahi 7 unit layanan, yakni Kantor Jaga Samalantan, Pos Pelayanan Monterado, Pos Pelayanan Ledo, Kantor Jaga Sanggau Ledo, Kantor Jaga Seluas, Lisdes Cempaka,dan PLTS Sidding.

Baca juga : Menkes : Almarhum Seorang Pejuang

Melayani 36.955 pelanggan yang terdiri dari 14.659 pelanggan paska bayar, dan 22.296 pelanggan prabayar, PLN Bengkayang menghasilkan omzet  sekitar Rp 2,3 miliar tiap bulannya. [NOV]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.