Dark/Light Mode

Tempat Wisata Jalannya Gelap, Sudah Dipasang Lampu Penerangan Tenaga Surya

Sabtu, 9 Februari 2019 16:23 WIB
Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arcandra Tahar meresmikan program Penerangan Jalan Umum Tenaga Surya (PJU-TS) di Kabupaten Manggarai Barat, NTT (Kamis, 4/1). (Foto: Humas ESDM)
Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arcandra Tahar meresmikan program Penerangan Jalan Umum Tenaga Surya (PJU-TS) di Kabupaten Manggarai Barat, NTT (Kamis, 4/1). (Foto: Humas ESDM)

RM.id  Rakyat Merdeka - Sejak tahun 2015 hingga 2018, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) telah membangun sekitar 33 ribu lampu Penerangan Jalan Umum-Tenaga Surya (PJU-TS), mulai dari tingkat provinsi hingga kabupaten. Dengan memanfaatkan potensi energi matahari yang diubah menjadi energi listrik, pastinya tidak menghasilkan polusi.

PJU-TS jadi solusi untuk jalan di daerah-daerah yang belum terjangkau listrik PLN atau daerah yang telah terlistriki PLN, tapi ingin mengurangi konsumsi listrik daerahnya, yang sebagian besar masih dipasok sumber energi fosil. 

Lampu yang digunakan untuk PJU-TS ini adalah jenis LED, sehingga lebih hemat energi dan memiliki masa pakai yang lebih panjang. Dipasangi panel surya bermuatan 40 watt. Lampu-lampu akan otomatis menyala pada sore hingga pagi hari. 

Baca juga : Bandara Juanda Ditutup Sementara, 11 Penerbangan Ikut Terdampak

Untuk diketahui, kebutuhan terhadap PJU akan terus berkembang, seiring berkembangnya pembangunan daerah dan peningkatan jumlah penduduk. Di wilayah Manggarai Barat, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) contohnya. Agustinus Ch Dula, Bupati Manggarai Barat mengakui kehadiran PJU-TS sangat membantu meningkatkan produktivitas dan menunjang perekonomian masyarakat. 

Bukan tanpa alasan, di wilayahnya terdapat destinasi wisata dunia, yaitu Taman Nasional Komodo. Namun sayangnya, banyak ruas jalan yang belum memiliki penerangan. “Labuan Bajo dijuluki kota pariwisata dunia. Kami sangat berterima kasih, karena apa jadinya jika kota pariwisata dunia, tapi kondisi (jalanan) gelap,” ungkap Agustinus, di awal tahun ini.

Provinsi NTT merupakan salah satu wilayah yang mendapat alokasi pemasangan PjU-TS sebanyak 1.034 unit, yang tersebar di 3 (tiga) kabupaten: Belu 425 unit, Kupang 175 unit dan Manggarai Barat 434 unit. 

Baca juga : Menko Darmin: Jangan Main-main Dengan Telur

Wakil Menteri ESDM Arcandra Tahar meresmikan dan meninjau langsung PJU-TS di Manggarai Barat ini mengungkapkan, pemanfaatan anggaran negara untuk kepentingan rakyat adalah wujud dari sila ke-5 Pancasila, yaitu Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia. 

“APBN berasal dari uang rakyat. Itu harus dikembalikan dan dinikmati oleh rakyat,” pesan Arcandra. Ia berpesan, apa yang sudah diberikan oleh pemerintah agar dirawat dengan baik. Supaya manfaatnya dirasakan maksimal oleh seluruh warga. 

“Setelah ini diserahkan, mohon kiranya dipelihara dengan baik karena pembangunannya menggunakan uang rakyat. Jangan hari ini diresmikan, tahun depan sudah tidak bisa (dipakai lagi),” tegas Arcandra. 

Baca juga : Nurbaya Sudah Perintahkan Kepala Daerah Siaga Karhutla

Program PJU-TS diberikan kepada 2 provinsi dan 5 kabupaten di tahun 2015. Jumlahnya sebanyak 670 unit. Tahun 2016, jumlahnya naik meningkat menjadi 5.015 unit untuk 15 provinsi dan 83 kabupaten. Tahun 2017, Kementerian ESDM juga membangun 5.507 PJU-TS bagi 10 Provinsi dan 3 kabupaten. Sementara di tahun 2018, sebanyak 21.789 PJU-TS telah dibangun di 30 provinsi dan 178 kabupaten. [TIM]
 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.