Dark/Light Mode

Jadi Pionir, BNI Perkuat Layanan Digital Banking

Jumat, 29 Juli 2022 17:59 WIB
Layanan Digital BNI. (Foto: Istimewa)
Layanan Digital BNI. (Foto: Istimewa)

 Sebelumnya 
Jumlah Agen46 yang merupakan perpanjangan tangan bank ini sudah mencapai lebih dari 161.000 agen untuk membantu, sebagian masyarakat yang belum terlayani institusi keuangan formal. Bahkan, nilai volume transaksi dari Agen46 sudah mencapai Rp 37,32 triliun.

Layanan uang elektronik lewat produk Tapcash juga turut mendukung tren transaksi non tunai masyarakat. Total 8,89 juta kartu Tapcash yang beredar mampu mendukung transaksi transportasi, F&B, dan minimarket dengan volume transaksi sebesar Rp 698 miliar.

Selain itu, kinerja digital Business Banking juga tercatat semakin kuat pada paruh pertama tahun ini. Solusi digital bisnis BNIDirect membukukan kinerja yang semakin kuat.

Dengan total user telah mencapai 79.800, BNIDirect telah membukukan volume transaksi lebih dari Rp 2.500 triliun.

Baca juga : BTNG Merbabu Terus Evaluasi Layanan Bagi Para Pendaki

“Seluruh otorisasi transaksi BNIDirect diamankan dengan PIN Dinamis yang dihasilkan oleh token fisik atau mobile. Peran BNIDirect sebagai Corporate Digital Services selama ini sangat membantu nasabah bisnis dan terus mendapat apresiasi,” jelas Susi.

Menurutnya, dengan brand consumer banking BNI yang semakin kuat, BNI mampu meningkatkan daya saing, sambil meluncurkan berbagai inovasi, guna meningkatkan daya tarik produk konsumer dalam berkompetisi dengan peers.

Kinerja Saham

Lebih jauh Direktur Keuangan BNI Novita Widya Anggraini menuturkan, harga saham BBNI ditutup pada harga Rp 7.850 pada 30 Juni 2022 atau meningkat 69,5 persen dibanding setahun sebelumnya. Dengan kapitalisasi pasar Rp 146,4 triliun, BBNI tetap menjadi pilihan utama investor.

Baca juga : Kinerja Kinclong, Bank Mandiri Percepat Transformasi Digital

Selain karena pencapaian kinerja yang positif dan solid pada paruh pertama 2022, beberapa poin dapat menjadi catatan pendukung bagi investor BNI, yaitu Pertama, Perseroan termasuk entitas bisnis keuangan yang terdepan dalam melaksanakan transformasi digital untuk mempersiapkan pondasi bisnis di masa depan.

Kedua, Perusahaan juga melakukan transformasi korporasi secara menyeluruh menjadi bank yang berfokus pada profitabilitas.

Ketiga, BNI memiliki valuasi yang atraktif, karena belum mencerminkan kondisi fundamental sebenarnya. Dari sisi transformasi, perseroan terus memperkuat aspek penguatan permodalan, digitalisasi, serta perbaikan kualitas aset.

Dalam jangka panjang, lanjutnya, upaya transformasi ini diarahkan untuk membawa BNI menjadi bank dengan profitabilitas yang tinggi di industri.

Baca juga : Bamsoet Dukung BI Terbitkan Rupiah Digital

“BNI juga tetap layak terus menjadi koleksi investasi karena dari sisi valuasi, rasio Price to Book Value (PBV) BNI masih di kisaran 1,2x, belum mencerminkan kondisi fundamental yang sebenarnya,” ujar Novita. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.