Dark/Light Mode

TMMIN Targetkan Pada 2025 Sebagian Produk Toyota Sudah Elektrifikasi

Kamis, 18 Agustus 2022 12:43 WIB
Direktur TMMIN Bob Azam. (Foto: Ist)
Direktur TMMIN Bob Azam. (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) mendukung pengembangan mobil listrik di Indonesia untuk mendukung target zero emission. TMMIN menargetkan pada 2025 sekitar 30 persen mobil Toyota sudah elektrifikasi.

Hal tersebut dikatakan Direktur TMMIN Bob Azam pada acara Editor Gathering, belum lama ini.

Dalam pengembangan mobil listrik, kata dia, Toyota menerapkan strategi multy-pathway dengan mengunakan semua teknologi mobil listrik. Mulai dari Battery Electric Vehicle (BEV), Plug-in Hybrid Electric Vehicle (PHEV), Hybrid Electric Vehicle (HEV) sampai Biofuel. Tujuan penggunaan strategi ini agar semua kelas masyarakat bisa menikmati teknologi mobil listrik.

“Dari BEV yang untuk premium dan HEV untuk yang lebih terjangkau,” ujarnya.

Baca juga : Tegaskan Amerika Sebagai Ancaman Utama, Putin Revisi Doktrin AL Rusia

Menurut dia, pemerintah bisa meniru Thailand dalam pengembangan mobil listrik. Kenapa hybrid? karena hybrid terjangkau sehingga mempercepat menuju elektrifikasi.

“Thailand sudah 10 tahun lalu. Mereka mulai agresif saat mengeluarkan eco car. Ada eco car 1 dan 2. Nah, dari situ pertumbuhan mobil listriknya naik sehingga ekosistemnya terbentuk,” katanya.

Saat ini, kata Bob, penjualan BEV di Thailand capai 3.000 unit. Salah satu yang mendorong cepatnya ekosistem mobil listrik di Negari Gajah Putih adalah PPnBM-nya rendah. Mereka hanya mematok pajaknya 4 persen. Sedangkan di Indonesia 8 persen. Selain itu, Thailand juga tidak ada pajak daerahnya.

"Mobil hybrid itu membantu mempercepat atas terbentuknya ekosistem yang menjadi strong foundation untuk BEV, bukan saling memakan pasar BEV. Jadi dengan hal terkait, perlahan bisa didorong BEV-nya," kata Bob.

Baca juga : AMKA Komit Tingkatkan Pengunaan Produk Dalam Negeri

Bahkan di Thailand sudah ada fasilitas daur ulang baterainya untuk hybrid. Fasilitas daur ulang baterai pun telah mencapai skala keekonomian.

Menurut Bob, komponen baterai menguasai sampai 40 persen dari harga jual kendaraan listrik. Apabila bagian terkait belum bisa dimanfaatkan kembali atau daur ulang, depresiasi kendaraan listrik jadi tidak pasti. Apalagi komponen baterai setiap tahunnya pasti memiliki suatu penyusutan sebagai dampak dari pengisian daya listrik bertegangan tinggi, kondisi cuaca, dan karakteristik penggunaan.

Kembangkan SDM

Tidak hanya menyiapkan produknya, TMMIN juga menyiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) untuk memasuki era elitrifikasi. Untuk menyiapkan SDM-nya, TMMIN membuat fasilitas pembelajaran dan pengembangan elektrifikasi, yaitu xEV Center. xEV Center berada di pabrik TMMIN Karawang 3, Karawang, Jawa Barat.

Baca juga : Demokrat Minta Target Pajak 2023 Tak Bebani Rakyat

TMMIN juga  berkolaborasi dengan institusi pendidikan menggandeng SDM Indonesia untuk mengembangkan pemahaman dan kemampuan di bidang elektrifikasi yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan konsumen dan kondisi Indonesia. SDM tersebut terdiri dari generasi muda serta para pengajar beberapa Universitas di Indonesia untuk melakukan berbagai kegiatan riset. Hasil riset ini nantinya diharapkan dapat juga mendorong pengembangan industri yang berkelanjutan dan kesiapan SDM yang ada.

“Aktivitas seminar dan pengembangan riset dari berbagai universitas di Indonesia dapat menjadi media advokasi publik untuk mengembangkan dan meningkatkan kualitas SDM secara bertahap sehingga siap berkontribusi menjadikan Indonesia sebagai pemain global menuju masa depan netralitas karbon,” ujar

Seminar yang melibatkan partisipasi aktif Akademisi dan Industri Otomotif ini bertujuan agar publik memperoleh pemahaman yang sama akan tantangan dan peluang dalam pengembangan elektrifikasi di Indonesia. Paparan riset ini akan dijelaskan secara langsung oleh perwakilan Akademisi dari beberapa universitas di Indonesia antara lain Universitas Indonesia (UI), Universitas Gajah Mada (UGM), Universitas Udayana (UNUD), Institut Teknologi Sepuluh November (ITS), Institut Teknologi Bandung (ITB) dan Universitas Sebelas Maret (UNS).

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.