Dark/Light Mode

Pesan Jokowi Untuk KADIN

Hilirisasi Jangan Cuma Nikel, Ayo Cari Investor Untuk Bikin Industri Di Sini

Selasa, 23 Agustus 2022 12:51 WIB
Presiden Jokowi dalam pengarahan kepada KADIN Provinsi Se-Indonesia di Anjungan Riau, Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta Timur, Selasa (23/8). (Foto: YouTube)
Presiden Jokowi dalam pengarahan kepada KADIN Provinsi Se-Indonesia di Anjungan Riau, Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta Timur, Selasa (23/8). (Foto: YouTube)

RM.id  Rakyat Merdeka - Presiden Jokowi kembali menegaskan pentingnya hilirisasi terhadap berbagai produk tambang seperti nikel, bauksit, dan lainnya. Setiap bahan tambang yang hendak diekspor, tidak boleh dalam bentuk bahan mentah alias harus sudah diolah.

"Ini sudah tidak bisa direm. Dulu, waktu saya stop nikel 3 tahun lalu, yang datang ke saya banyak sekali. Termasuk, dari KADIN. Rata-rata mengeluh belum siap," ungkap Jokowi dalam pengarahan kepada KADIN Provinsi Se-Indonesia di Anjungan Riau, Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta Timur, Selasa (23/8).

"Kalau nunggu siap, kapan? Siap nggak siap, ya stop saja. Kita digugat di WTO. Silakan. Nggak ada masalah," tegasnya.

Kira-kira 5-7 tahun yang lalu, nilai ekspor nikel Indonesia mencapai 1,1 miliar dolar AS. Kurang lebih, setara dengan Rp 16 triliun.

Baca juga : Jangan Cuma Murah Senyum, Sembako Juga Kudu Murah Ya!

Tahun 2021, dari nikel saja, nilai ekspor RI melesat hingga 20,8 miliar dolar AS atau setara Rp 306 triliun.

Ini artinya, hilirisasi nyata mendongkrak nilai ekspor bahan tambang kita.

"Lompatannya, coba. Dari Rp 16 triliun ke Rp 306 triliun. Ini yang harus kita sadari," tutur Jokowi.

Melihat sukses ini, Jokowi pun berencana memperluas hilirisasi ke produk tambang lainnya seperti bauksit, tembaga, timah, dan komoditas lain yang biasanya diekspor dalam bentuk raw material.

Baca juga : Ketemu Pimpinan Bisnis Kanada, KADIN Indonesia Jajaki Investasi Bidang Energi Hijau

Jokowi memperkirakan, jika seluruh produk turunannya rampung, ekspor nikel bisa tembus 35-40 miliar dolar AS. Ini bisa mendongkrak posisi neraca dagang kita. 

Dia pun lantas mengilustrasikan neraca dagang RI dengan China, yang pada tahun 2012 minus 7,7 miliar dolar AS. Berkat hilirisasi, posisi neraca dagang tersebut membaik.

"Karena kita juga ekspor besi baja, pada tahun 2021, angkanya menjadi minus 2,4 miliar dolar AS. Tahun ini saya pastikan, neraca dagang kita dengan China surplus," ucap Jokowi.

Kepala Negara pun mengimbau KADIN, agar menerapkan hilirisasi ke produk lain yang biasa diekspor dalam bentuk bahan mentah.

Baca juga : Investor Ngarep Bisa Tarik Modal Lagi

"Jangan hanya nikel. Bapak Ibu, kalau nggak siap, join. Cari partner. Mudah sekali Indonesia ini. Tanya Pak Ketua Kadin. Berbondong-bondong orang datang, ingin investasi. Entah dari Korea, Jepang, China, Eropa," pintanya. 

Jokowi bilang, negara-negara itu takut ekspor produk tambang kita dalam bentuk raw material dihentikan. Mereka tak punya pilihan. Mau tak mau, pasti melirik Indonesia.

"Bikin industrinya di sini. Ajak join. Kita kan butuh teknologi dan investasi. Agar ada capital inflow. Hal-hal seperti ini yang harus kita lakukan," pungkas Jokowi. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.